Boeing umumkan Loyal Wingman telah mengudara

Loyal WingmanBoeing

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) –  Boeing mengumumkan bahwa prototipe Loyal Wingman telah menyelesaikan uji terbang pertamanya. Langkah ini menandai salah satu momen terpenting dalam sejarah penerbangan Australia.

Perusahaan mengatakan, Loyal Wingman lepas landas dengan kekuatannya menelusuri rute yang telah ditentukan dengan kecepatan dan ketinggian yang berbeda.

Penerbangan Loyal Wingman atau yang disebut Airpower Teaming System (ATS) ini merupakan keberhasilan dari pesawat militer pertama yang dirancang, direkayasa, dan diproduksi di Australia dalam lebih dari 50 tahun.

Loyal Wingman merupakan jenis drone bersenjata (UCAV) dengan desain clean-sheet pertama yang dibuat oleh Boeing di luar Amerika Serikat, bekerja sama dengan RAAF. Prototipe pesawat ini pertama kali diluncurkan pada 5 Mei 2020.

Proyek yang melibatkan beberapa perusahaan di Australia ini menggunakan teknik pengembangan baru, seperti konsep “digital twin” dan sistem produksi otomatis baru.

Boeing dan RAAF akan membuat tiga unit prototipe Loyal Wingman sebagai basis yang akan dikembangkan untuk ditawarkan nantinya kepada para pelanggan di seluruh dunia.

Pesawat tanpa awak yang dilengkapi dengan kecerdasan buatan ini akan menjadi pendamping yang setia bagi wahana udara lainnya dalam menjalankan misi-misi yang diinginkan.

Loyal Wingman memiliki karakteristik desain dan penerbangan yang canggih. Bagian hidungnya dibuat modular untuk mengakomodir berbagai kebutuhan spesifik.

Pesawat dirancang dapat lepas landas dan mendarat secara konvensional untuk menjalankan segala misi dari beragam tipe landasan.

Boeing menjelaskan, ATS menggunakan sistem kecerdasan buatan (AI). Penerbangan dilaksanakan di bawah pengawasan salah satu pilot penguji, yang memantau pesawat dari stasiun kendali darat di Woomera Range Complex.

“Penerbangan pertama Loyal Wingman adalah langkah besar dalam proyek jangka panjang yang signifikan untuk Angkatan Udara dan Boeing Australia,” kata Marsekal Udara Cath Roberts, RAAF Kepala Kemampuan Angkatan Udara.

Ia menambahkan, proyek Loyal Wingman adalah penemu jalan untuk integrasi sistem otonom dan kecerdasan buatan guna menciptakan tim manusia-mesin yang cerdas.

Melalui proyek ini, lanjutnya, tim belajar bagaimana mengintegrasikan kemampuan baru ini untuk melengkapi dan memperluas pertempuran udara dan misi lainnya.

Sementara itu, CEO Boeing Defense, Space & Security, Leanne Caret mengatakan, Boeing dan Australia memelopori operasi tempur terintegrasi penuh dengan pesawat berawak dan tidak berawak.

Ia merasa bangga dan terhormat menjadi bagian dari masa depan penerbangan pesawat ini dengan Royal Australian Air Force.

Pengawal kekuatan udara RAAF

Penerbangan perdana Loyal Wingman awalnya akan dilaksankaan pada akhir tahun 2020. Namun, karena berbagai kendala maka jadwalnya diundur ke awal tahun 2021.

Sebelumnya, Loyal Wingman telah menyelesaikan uji taksi lambat pada Oktober 2020.

Dalam uji jalan pelan di landasan tersebut Loyal Wingman bergerak dengan kecepatan 14 knot (25,9 km/jam). Pesawat mendemonstrasikan beberapa gerakan termasuk bermanuver dan berhenti sesuai perintah.

Taksi berkecepatan rendah memungkinkan pihak pabrikan untuk memverifikasi fungsi dan integrasi sistem pesawat, termasuk sistem kemudi, pengereman, dan kontrol mesin pada saat pesawat sedang bergerak.

Kemudian pada September 2020, Loyal Wingman pertama kali melaksanakan uji menyalakan mesin turbofan.

Mesin yang digunakan pada Loyal Wingman merupakan mesin jet yang sangat ringan untuk pesawat tak berawak.

Loyal WingmanBoeing

Penerbangan perdana Loyal Wingman dari Woomera Range Complex.

Setelah itu, Loyal Wingman melaksanakan uji taksi berkecepatan tinggi di “lokasi uji jarak jauh” di Australia pada 20 Desember 2020.

Lebih dari 35 anggota industri Australia mendukung pekerjaan prototipe di empat negara bagian Australia, sementara Queensland akan menampung fasilitas perakitan akhir untuk pesawat jadi.

Loyal Wingman akan menjadi pengawal setia dalam penyerangan maupun pertahanan bagi pesawat F-35A, F/A-18E/F Super Hornet, EA-18G Growler, E-7A Wedgetail, dan P-8 Poseidon milik RAAF.

Roni Sont

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *