AU Negeri Kanguru sudah terima 33 F-35A dari 72 yang dipesan

F-35A nomor 33 milik RAAFRAAF

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Angkatan Udara Australia (RAAF) telah menerima tambahan tiga unit F-35A sehingga saat ini memiliki 33 unit F-35A dari 72 unit yang dipesan dari Lockheed Martin, Amerika Serikat.

Tiga pesawat baru F-35A Lightning II mendarat di Pangkalan RAAF Williamtown. Pesawat bergabung dengan armada Wing 81 setelah menyelesaikan perjalanan tiga hari dari Amerika Serikat, bagian dari latihan “Lightning Ferry 21-1” bulan lalu.

Dalam latihan Lightning Ferry 21-1 itu, tiga F-35A melakukan penerbangan dari Pangkalan Angkatan Udara Luke di Arizona ke Pangkalan Angkatan Udara RAAF di Williamtown melalui Pangkalan Angkatan Udara Hickam di Hawaii.

Penerbangan menempuh jarak 12.700 kilometer itu didukung oleh dua pesawat Airbus KC-30A MRTT dari Skuadron Nomor 33 dan C-17A Globemaster dari Skuadron Nomor 36.

Komandan Unit Konversi Operasi No.2 (2OCU) Wing Commander (Letkol) Jordon Sander mengatakan, pengalihan pesawat F-35A dari Pangkalan Angkatan Udara Luke ke Pangkalan RAAF di Williamtown memakan waktu tiga hari.

Meski demikian, latihan itu dilaksanakan selama dua minggu dengan dukungan dari armada RAAF lainnya.

“Kami tidak akan berhasil mengangkut pesawat ke Australia jika bukan karena kemampuan pengisian bahan bakar dan transportasi udara dari pesawat Grup Mobilitas Udara kami,” ujarnya.

Untuk diketahui, RAAF sudah memiliki armada C-17A Globemaster dan tanker KC-30A MRTT.

Australia-receives-three-more-F-35s-640x428Australian MoD

KC-30A dapat membawa beban bahan bakar lebih dari 100 ton dan mentransfer sebagian dari beban tersebut ke pesawat yang kompatibel seperti F/A-18A/B Hornet, F/A-18F Super Hornet, EA-18G Growler, E-7A Wedgetail, C-17A Globemaster III, P-8A Poseideon, F-35A Lightning II, KC-30A, dan juga pesawat yang tidak dimiliki RAAF seperti F-16 Fighting Falcon dan B-1B Lancer.

KC-30A juga mampu difungsikan untuk mengangkut 270 penumpang atau membawa 34.000 kilogram palet dan kontainer kargo militer maupun sipil.

Roni Sont

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *