AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Tidak hanya dengan Yunani, jalinan persahabatan dengan India dijalin oleh Israel. Kedua negara melakukan kerja sama industri militer pada berbagai bidang. Salah satunya adalah pengembangan sistem pertahanan udara dan rudal MRSAM (Medium-Range Surface-to-Air Missile).
MRSAM dikembangkan oleh Israel Aerospace Industries (IAI) dengan Defence Research and Development Organization (DRDO) India.
Sejumlah industri dalam negeri kedua negara ikut terlibat dalam proyek ini seperti Rafael, TATA, Bharat Electronics Limited (BEL), Larsen & Toubro (L&T), Bharat Dynamics Limited (BDL), dan lainnya.
Uji coba rudal dengan jarak jangkau 50-70 km ini kembali telah dilaksanakan minggu lalu di fasilitas uji India.
MRSAM pertama kali diterima oleh India pada agustus 2019 dan digunakan oleh AU India (IAF), AD India (IA), dan AL India (IN).
Israel turut menggunakan melalui Angkatan Pertahanan Israel (IDF). Sistem ini mencakup sel peluncur, radar, perintah dan kontrol, serta rudal pencegat tingkat lanjut.
Kerja sama MRSAM sejak 2009
Pengembangan MRSAM oleh India dan Israel telah berlangsung selama 11 tahun yaitu sejak 2009. Sistem ini awalnya dibuat Israel untuk IDF.
Sistem ini didasarkan pada rudal permukaan ke udara Barak 8 yang dikembangkan bersama oleh Israel dan India.
Rudal tersebut dirancang untuk menghancurkan berbagai macam ancaman udara termasuk, helikopter, rudal anti-kapal, dan UAV serta rudal balistik, rudal jelajah, dan jet tempur.
Rudal Barak 8 memiliki panjang 4,5 m, diameter 0,225 m pada badan rudal dan 0,54 m pada bagian booster. Lebar sayap 0,94 m dan bobot rudal mencapai 275 kg termasuk hulu ledak seberat 60 kg. Rudal memiliki kecepatan maksimum Mach 2.
Baca Juga: India Sukses Uji Daya Tarung Rudal Pencegat Ashvin
Unit peluncur MRSAM dipasang pada trailer tiga gandar yang ditarik oleh truk militer berpenggerak 6X6.
Unit peluncur dipasang di bagian belakang trailer yang terdiri dari delapan kontainer, terbagi dalam dua baris masing-masing empat peluncur. MRSAM dapat melakukan penembakan dalam mode tembakan tunggal atau simultak dengan posisi penembakan vertikal.
Tahun 2009 kontrak ditandatangani pertama kali di mana India akan mengakuisisi 18 unit sistem MRSAM dengan 450 unit rudalnya. Nilai kontrak mencapai 2 miliar USD.
Sementara Israel akan memesan 16 unit sistem penembakan berikut kelengkapannya.
IAI dan DRDO sebelumnya telah melakukan tiga uji terbang sistem MRSAM di Integrated Test Range di lepas Pantai Odisha, India pada 2016.
Rudal berhasil mencegat target udara yang bergerak. MRSAM (LRSAM untuk versi laut) dipamerkan pertama kali oleh IAI di Aero India 2017.
Roni Sont