AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Korea Selatan telah memilih MH-60R Seahawk dan akan memesan 12 unit heli buatan Sikorsky (Lockheed Martin) ini. Kontrak senilai 878 juta dolar AS diharapkan segera ditandatangani sebelum pergantian tahun.
Dipilihnya Seahawk oleh Badan Program Akuisisi Pertahanan (DAPA) Korea cukup mengejutkan karena sebelumnya banyak pihak mengira Korea Selatan akan menambah armada heli AW159 Wildcat yang sudah dimiliki sebanyak delapan unit berdasarkan kontrak tahun 2012.
Dapat dikatakan juga, bagi Lockheed Martin keputusan Seoul ini merupakan kemenangan yang tak terduga. Sebab, MH60R sebelumnya telah dianggap terlalu mahal harganya.
Untuk diketahui, dalam tender ini ada tiga pabrikan besar yang bersaing dalam pengadaan Helikopter Operasional Maritim (MOH) Angkatan Laut Korea Selatan. Ketiganya adalah Leonardo dari Italia, NHIndustries dari konsorsium Eropa, dan Lockheed Martin dari Amerika Serikat.
Leonardo sebelumnya optimistis akan memenangkan tender dan menjadi pemasok tunggal. Tetapi pemerintah AS pada saat-saat terakhir melakukan manuver dengan menawarkan harga khusus MH-60R melalui program Penjualan Militer Asing (FMS) senilai 800 juta dolar AS.
Selain helikopter, harga tersebut telah mencakup senjata, sonobouy, radar, peralatan komunikasi, pelatihan, dan dukungan lainnya.
Selusin helikopter Seahawk akan dikirim ke ROKN secara bertahap hingga 2025.
Helikopter multimisi ini akan ditempatkan di atas kapal kombatan permukaan masa depan Korea, yaitu kapal perusak KDX-III Batch 2 Aegis serta fregat FFX Batch III.
MH-60R Seahawk memiliki panjang 19,76 m dan tinggi 5,1 m. Heli ini dapat terbang dengan kecepatan kecepatan maksimum 267 km/jam.
Angkatan Laut AS (USN) adalah operator terbanyak Seahawk versi “Romeo” dengan 289 unit.
Selain AS, negara lain yang telah menggunakan MH-60R adalah Denmark, Australia, Arab Saudi, Yunani, dan India.
Roni Sontani