AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Dua perusahaan pertahanan Turki, Ares Shipyard dan Meteksan Defense, berkolaborasi membuat kapal perang permukaan tak berawak yang dinamai ULAQ.
Kapal yang dibangun dari bahan komposit ini mampu berlayar sejauh 400 km dan melaju dengan kecepatan hingga 65 km/jam (35 knot).
ULAQ yang berarti pembawa pesan (dari kata Ulak), selain dapat dikendalikan dari jarak jauh juga dapat beroperasi secara otonom. Kapal ini dilengkapi sistem penglihatan pada siang dan malam hari sehingga dapat dioperasikan kapan saja.
Kapal ini juga dilengkapi dengan infrastruktur komunikasi terenkripsi yang dapat dioperasikan dari kendaraan bergerak, kantor pusat, atau dari kapal lain seperti kapal fregat maupun kapal induk.
Seperti diberitakan Defense News, dengan kelengkapan dan kapabilitasnya ULAQ dapat digunakan untuk fungsi intelijen, pengawasan, pengintaian, pengawalan, perlindungan infrastruktur strategis, hingga peperangan permukaan.
Perusahaan mengatakan, desain prototipe ULAQ telah selesai pada Agustus 2020. Kapal pertama dijadwalkan memasuki perairan Mediterania pada Desember tahun ini.
Untuk persenjtaan, ULAQ dilengkapi empat sel rudal Cirit dan dua L-UMTAS buatan Roketsan. Uji penembakan akan dilaksanakan pada kuartal pertama 2021.
Ke depan, ULAQ disiapkan untuk melaksanakan operasi gabungan dengan drone.
Roni Sontani