AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Pesawat jet komersial supersonik selepas berhentinya layanan Concorde pada 2003, sudah lama dinanti dan dirindukan orang. Dan, peluang itu telah ditangkap oleh Boom Supersonic, perusahaan yang berbasis di Denver, Amerika Serikat dengan meluncurkan pesawat demonstrator XB-1 pada 7 Oktober 2020.
Demonstrator ini sebagai cikal bakal untuk mewujudkan pesawat jet komersial masa depan bernama Overture.
Dilihat dari bentuknya, XB-1 menyerupai sebuah jet tempur dengan bentuk badan meruncing, mirip-mirip F-5 Tiger. Demonstrator ini memiliki panjang 21,6 m.
Badan pesawat dibuat dari bahan komposit serat karbon dengan desain sayap menyapu ke belakang.
Sementara dalam rendering yang telah dibuat, Overture nantinya akan berukuran lebih panjang dengan kapasitas angkut penumpang 55-75 penumpang.
Boom Supersonic dalam acara peluncuran demonstrator XB-1 secara virtual mengungkapkan, Overture akan mampu terbang dengan kecepatan 2,2 Mach dan melintasi samudra.
Untuk tahap pertama ini, XB-1 dengan skala sepertiga dari wujud Overture, dijadwalkan terbang perdana tahun depan.
XB-1 akan ditenagai oleh tiga mesin afterburner GE Aviation J85-15 turbojet untuk mendorongnya ke udara. Mesin ini merupakan pengembangan dari mesin yang telah digunakan sejak 1959 pada jet supersokin Northrop T-38 Talon.
Uji coba penerbangan akan dilaksanakan di Mojave Air & Space Port, California.
Hasil dari uji coba penerbangan XB-1 ini nantinya akan diimplementasikan pada jet komersial supersonik Overture.
XB-1 dilengkapi dengan sistem kamera penglihatan ke depan resolusi tinggi. Kamera ini akan membantu pilot melihat ke luar pesawat dengan lebih baik terutama pada saat pendaratan.
Uji coba XB-1 direncanakan berjalan selama setahun. Pada 2022 fasilitas manufaktur Overture akan mulai dibangun.
Peluncuran prototipe Overture akan dilaksanakan pada 2025 dan sertifikasi untuk pesawat ini diharapkan dapat tercapai pada 2029.
Overture nantinya akan dijual seharga 200 juta per unit, belum termasuk opsi dan interior.
Berbeda dengan XB-1, Overture tidak akan menggunakan mesin turbojet afterburner. Tetapi menggunakan mesin turbofan “medium-bypass” dengan teknologi modern.
Untuk mendefinisikan kebutuhan mesin ini, Boom Supersonic telah melakukan kerja sama dengan Rolls-Royce salam lima tahun.
Boom Supersonic mengumumkan, “pre-order” untuk pesawat Overture telah didapat, yaitu 20 unit dari Japan Airlines dan 10 unit dari Virgin Group.
Roni Sontani