AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Diam-diam Amerika Serikat telah beranjak melahirkan demonstrator jet tempur dominasi udara terbaru yang disebut Next Generation Air Dominance (NGAD) untuk Angkatan Udara AS (USAF).
Pesawat demonstrator tersebut bahkan disebut telah mengudara tanpa diketahui banyak pihak sebelumnya.
Adalah Will Roper, Asisten Menteri Angkatan Udara untuk Akuisisi, Teknologi dan Logistik, yang mengatakan hal itu menjawab pertanyaan Defense News dalam Konferensi Virtual tentang Udara Ruang Angkasa, dan Siber 2020 yang diselenggarakan Asosiasi Angkatan Udara (AFA).
“Kami telah membangun dan menerbangkan demonstran penerbangan skala penuh di dunia nyata, dan kami memecahkan rekor dalam melakukannya. Kami siap untuk maju dan membangun pesawat generasi berikutnya dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya,” kata Roper.
Roper tidak menjelaskan detail mengenai pesawat yang dia maksud, termasuk wujudnya.
Disinyalir, tulis Defense News, ini merupakan jet tempur baru yang didesain dan berhasil diterbangkan dalam kurun 20 tahun sejak kompetisi Joint Strike Fighter antara X-32 dan X-35.
Roper menolak untuk menjawab berapa jumlah prototipe yang telah dibuat, siapa pabik pembuatnya, lama pengembangan, kapan penerbangan perdana telah dilaksanakan, apakah pesawat diawaki atau tidak berawak, kecepatan supersonik atau hipersonik, dan detail lainnya.
Sementara itu Air Force Magazine memberitakan, Roper tidak mau membeberkan detail yang ia tahu karena tidak mau musuh mengetahui. Ia hanya menyebutkan bahwa pesawat ini telah “memecahkan banyak rekor”.
Usai memaparkan presentasinya, Roper mengatakan bahwa dia telah memperoleh persetujuan untuk hanya mengungkapkan penerbangan, tanpa memberikan rincian program atau mendiskusikan kinerja pesawat ini.
“Kami tidak ingin musuh mengetahui apa kemampuan pesawat ini atau kapan mereka akan muncul,” kata Roper kepada para wartawan.
Sementara itu dalam konferensi pers selanjutnya, Kepala Staf Jenderal Charles Q. Brown mengatakan dia telah “melacak” perkembangan NGAD sejak dia menjadi komandan Angkatan Udara Pasifik.
“Ini adalah pesawat demonstran penerbangan skala penuh,” ujarnya.
Ditambahkan Brown, AS berusaha membangun pesawat lebih cepat agar bisa berada di tempat yang lebih baik untuk bersaing melawan China dan Rusia.
Sejumlah media menduga, pesawat yang dimaksud Roper dan Brown mengacu pada sebuah rendering dari konsep pesawat NGAD yang pernah dibuat oleh Skunk Works dari Lockheed Martin.
Konsep untuk USAF ini berbeda dengan pengembangan jet tempur generasi keenam F/A-XX untuk Angkatan Laut Amerika Serikat (USN) yang renderingnya dibuat oleh Boeing.
Roni Sontani