Drone MQ-9 Reaper rusak setelah tergelincir dari landasan

MQ-9 ReaperUSAF

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Sebuah drone bersenjata (UCAV), MQ-9 Reaper, milik Wing ke-49 di Pangkalan Angkatan Udara Holloman, New Mexico, Amerika Serikat mengalami kerusakan setelah tergelincir dari landasan saat akan lepas landas.

Angkatan Udara Amerika Serikat (USAF) mengumumkan, peristiwa terjadi pada tanggal 2 september 2020 sekira pukul 8.30 waktu setempat.

Tidak disebutkan seberapa tingkat kerusakan yang dialami MQ-9 akibat kejadian tersebut, apakah kerusakan minor atau kerusakan berat.

Holloman AFB langsung membentuk tim investigasi untuk menyelidiki penyebab gagal terbangnya drone yang biasa disebut juga dengan Predator B ini.

Holloman AFB merupakan tempat di mana para instruktur memberikan pelatihan terhadap para pilot dan operator sensor intelijen drone MQ-9 Reaper.

Drone dengan panjang 11 m dan rentang sayap 20 m ini dibuat oleh General Atomics Aeronautical Systems (GA-ASI) sebagai drone HALE (high-altitude long-endurance) dengan kemampuan terbang selama 14 jam (muatan penuh).

USAF mengoperasikan sekira 200-an drone yang dilengkapi dengan tujuh gantungan senjata ini.

MQ-9 dapat membawa sejumlah persenjataan seperti rudal udara ke darat AGM-114 Hellfire, bom berpemandu laser GBU-12 Paveway II, bom GBU-38 JDAM, dan lainnya.

Rudal udara ke udara pun bahkan sedang dalam proses diintegrasikan pada drone ini.

Menurut rencana, USAF akan menggunakan MQ-9 hingga tahun 2030-an.

Selain digunakan oleh Amerika Serikat, sejumlah negara lain seperti Inggris, Spanyol, Italia, Belanda, Maroko, dan Perancis juga menggunakan UCAV ini.

Roni Sontani

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *