AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Israel mengumumkan telah melakukan pembentukan satuan baru bernama Sayap Ketujuh (7th Wing) yang menggabungkan sejumlah satuan elite ke dalam naungan Angkatan Udara Israel (IAF).
Pasukan ini disiapkan untuk menghadapi model peperangan yang semakin canggih di masa mendatang.
Pembentukan satuan elite ke dalam Sayap Ketujuh, kata Angkatan Pertahanan Israel (IDF), merupakan bagian dari program reorganisasi yang dinamakan “Momentum”.
Satuan ini menggabungkan unit-unit khusus, intelijen, pasukan darat garda terdepan, bahkan pesawat F-35 hingga sistem pertahanan udara.
Di antara satuan yang masuk ke dalam Sayap ke-7 adalah Unit Komando Shaldag, Unit 669, Unit Pendarat Depan, dan Unit Intelijen.
Komandan Angkatan Udara Mayor Jenderal Amikam Norkin saat meresmikan satuan ini pada 12 Juli 2020 mengatakan, Sayap Ketujuh akan memiliki kapabilitas yang lebih maju dan menjadikan peran pasukan khusus lebih efisien dalam pertempuran. Pasukan ini didukung oleh superioritas kekuatan udara dan seluruh kendali operasi berada di bawah IAF.
Unit Pendarat Depan memiliki tugas untuk menyiapkan landasan pacu bagi beroperasinya aset-aset udara termasuk kendaraan, helikopter, dan pesawat angkut C-130HI dari markas mereka di Nevatim AFB.
Sementara Unit 669 merupakan unit pencarian dan pertolongan tempur (Combat SAR) yang dilengkapi helikopter Black Hawk maupun Sikorsky CH-53.
Demi terciptanya satuan elite Sayap Ke-7, Israel akan mendirikan sekolah khusus baru untuk satuan ini dalam dua tahun ke depan. Konsepnya, lanjut IDF, adalah merampingkan dan mengatur unit-unit berbeda dalam satu wadah.
Sebagian besar dari mereka melakukan tugas-tugas yang berkaitan dengan peran utama Angkatan Udara, menggunakan kendaraan kecil, membangun jalur pendaratan, atau melakukan penyerbuan dan penyelamatan.
IDF mengatakan sayap baru ini akan melakukan operasinya dalam skenario reguler dan darurat. Satuan-satuan baru sebagai bentuk perampingan dan pengkhususan saat ini dibentuk oleh IDF.
Program Momentum juga, misalnya, menciptakan markas besar khusus untuk mengatasi ancaman dari Iran.
Sementara untuk Wing ke-7 yang telah dibentuk dan disahkan ini, akan dipimpin oleh komandan pertama bernama Kolonel O yang bertanggung jawab langsung kepada Komandan IAF.
Roni Sontani