AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Angkatan Udara India (IAF) pada hari Selasa telah mengerahkan armada pesawat angkut An-32 dan helikopter Mi-17 ke Pangkalan Udara Chinyalisaur di Uttarakhan, berjarak 120 km dari wilayah perbatasan dengan China.
Sebelumnya, IAF juga telah menyiagakan jet tempur ringan MiG-29, helikopter serang AH-64E Apache, dan pesawat-pesawat lainnya untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk dari meningkatnya ketegangan antara New Delhi dengan Beijing.
IAF juga melakukan patroli udara malam hari di wilayah Ladakh Timur. Seperti dilaporkan oleh kantor berita ANI, operasi malam hari termasuk patroli MiG-29, Su-30MKI, helikopter serang Apache, dan helikopter angkat berat Chinook.
“Operasi malam memiliki unsur kejutan yang melekat. IAF sepenuhnya terlatih dan siap untuk melakukan seluruh spektrum operasi di lingkungan apa pun dengan bantuan platform modern dan personel yang termotivasi,” ujar pilot pesawat tempur senior di pangkalan udara depan dekat perbatasan India-China.
Situasi perbatasan India dan China bergejolak setelah pertempuran 15 Juni di mana 20 tentara India terbunuh dalam konflik tersebut.
Menyusul pembicaraan pada 6 Juli, pasukan dari kedua belah pihak di Lembah Galwan telah bergerak lebih jauh, tetapi baju besi berat terus dikerahkan di kedua sisi LAC.
Sementara itu, Zee News melaporkan, merespons langkah-langkah India, China juga telah menempatkan 40 jet tempur J-10 Vigorous Dragon buatan dalam negeri di Pangkalan Udara Skardu milik Pakistan.
Disebutkan, China sedang melakukan persiapan bila suatu waktu perlu menyerang India dari pangkalan udara yang berjarak 100 km dari Leh (Ladakh) itu.
Roni Sontani