AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Angkatan Udara Korea Selatan (RoKAF) telah resmi menabalkan nama “Freedom Knight” untuk armada F-35A mereka. Nama ini dipilih melalui sebuah kompetisi yang telah digelar oleh sebuah komite pada Desember tahun lalu.
Pejabat RoKAF sebagaimana diberitakan oleh kantor berita Yonhap mengatakan, nama Freedom Knight merefleksikan harapan RoKAF akan sebuah pesawat penempur yang loyal dan akan melindungi kebebasan berdemokrasi di Korea Selatan.
Nama ini juga, kata sumber tersebut, sebagai sebuah penghormatan kepada armada pesawat tempur generasi ketiga F-5 yang telah dioperasikan RoKAF sejak tahun 1960-an dan kini telah dipensiunkan.
Meneruskan penggunaan pesawat tempur buatan Amerika Serikat, Seoul pun kembali membeli jet tempur dari Paman Sam. Pesawat yang dibeli adalah dari generasi kelima, karena untuk generasi keempat RoKAF sudah memiliki armada F-16 dan F-15.
Saat ini RoKAF telah menerima 13 dari 40 unit F-35A buatan Lockheed Martin yang dibeli oleh Seoul pada 2014 senilai 6,4 miliar dolar AS.
Dijadwalkan, tahun ini RoKAF kembali akan menerima pengiriman 13 unit F-35A dan 14 unit berikutnya menyusul tahun depan.
Tidak hanya puas dengan pembelian 40 unit, merujuk pada pernyataan DAPA (Defense Acquisition Program Administration) Oktober tahun lalu, Seoul saat ini juga sedang menyiapkan pembelian 20 unit tambahan F-35 melalui program berkode F-X III tahun depan.
Empat unit kelompok pertama F-35A milik RoKAF, diperlihatkan kepada publik pertama kali pada acara 11th Air Force Hunting Wing di Daegu, wilayah tenggara Korea Selatan pada 1 Oktober 2019.
Selanjutnya, kawanan F-35A yang bernama pabrik Lightning II ini masuk jajaran dinas RoKAF pada Desember 2019.
Sementara itu mengenai F-5, Korea Selatan mulai membeli jet tempur F-5A/B Freedom Fighter pada tahun 1965. Selanjutnya Seoul kembali membeli armada F-5 yaitu F-5E/F Tiger II pada 1974.
Tidak hanya membeli pesawat yang sudah jadi, Korea Selatan juga membuat F-5 secara lisensi di dalam negeri pada kurun 1982-1986. Pesawat hasil produksi lisensi ini diberi kode KF-5.
Total, Korea Selatan telah memiliki dan mengoperasikan sebanyak 214 F-5 berbagai varian. RoKAF mulai memensiunkan armada F-5E/F sejak tahun 2010.
Untuk saat ini, Korea Selatan telah membuat dan mengoperasikan FA-50 Fighting Eagle sebagai pengganti sementara F-5E/F Tiger II sambil menunggu proses pengembangan jet tempur generasi 4,5 yaitu KF-X.
Roni Sontani
Apakah Indonesia juga akan meniru Korsel dengan membeli F-35 sebagai pengganti F-5 atau akan tetap membeli Su-35 “plus” Viper patut kita simak.