AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Turki telah mengajak Malaysia untuk bergabung dalam produksi jet latih dan pesawat serang ringan HÜRJET (Hurjet). Kuala Lumpur dapat berkontribusi dalam hal teknologi dan membuat komponen pesawat tersebut.
CEO Turkish Aerospace Temel Kotil mengatakan hal itu seperti dikutip Anadolu Agency dan diberitakan ulang The Nation.
“Kami butuh untuk menemukan mitra internasional. Ini merupakan proyek besar, tidak hanya untuk Turki,” ujar Kotil.
Untuk itulah pihaknya telah memberikan penawaran kepada Malaysia dan berharap mendapat tanggapan yang baik.
Kotil menambahkan, sejumlah negara merupakan mitra penting Turki. Di antaranya adalah Malaysia, Indonesia, Bangladesh, Pakistan, dan Kazakhstan.
Dikatakan bahwa Turki dan Malaysia dapat mengembangkan bersama produksi bahan komposit.
Untuk diketahui, ujar Kotil, Malaysia memiliki pabrik komposit yang besar tetapi tidak punya industri pesawat.
Ditambahkan Kotil, Turki dapat membagi teknologi pesawat tanpa awak (UAV) dengan Malaysia. Misalnya drone Anka dan Aksungur.
Roni Sontani