AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Salah satu pabrik penghasil jet tempur utama China, Chengdu Aerospace Corp. (CAC), menawarkan jet tempur J-10 versi ekspor yang dinamai J-10CE (FC-20) di Dubai Air Show pada 17-21 November lalu.
Meski hanya tampil dalam model skala, kehadiran J-10CE yang dijuluki Vanguard ini cukup menyita perhatian. Pasalnya selama ini jet tempur J-10 hanya digunakan untuk keperluan militer China saja.
Sementara untuk pasar ekspor CAC lebih menawarkan jet tempur JF-17 atau dikenal juga sebagai FC-1 Xiaolong (Thunder).
Seperti dilansir oleh Jane’s, J-10CE dibangun berdasarkan J-10 seri C atau varian terakhir bertempat duduk tunggal. Secara tampilan yang terlihat mencolok adalah intake yang terlihat baru (serupa dengan versi J-10B).

J-10C juga telah menggunakan mesin baru buatan lokal Wo Shan WS-10A menggantikan mesin lama mesin turunan Salyut AL-31F buatan Rusia. Selain lebih bertenaga, nozzle WS-10 telah dilengkapi TVC (thrust vectoring control) yang membuatnya semakin lincah bermanuver.
Fitur unggulan lain yang disematkan pada J-10C yakni perangkat avionik dan modul peperangan elektronik (EW) baru termasuk penggunaan radar AESA (active electronically scaning array).

Dengan segala kelebihannya J-10C dapat disetarakan dengan jet tempur Eurofighter Typhoon dari Eropa atau F-16V buatan Amerika Serikat yang masuk dalam golongan jet tempur generasi 4,5.
Dikabarkan, tiga negara telah melirik J-10CE yakni Pakistan, Iran, dan Argentina.
Rangga Baswara Sawiyya
editor: ron raider