Latihan Kesiapan Perang, Jet-jet Tempur Taiwan Mendarat di Jalan Raya

ROCAF's Han Kuang ExerciseAP

AIRSPACE REVIEW (angkasareview.com) – Taiwan pekan lalu melakukan latihan perang dengan mengerahkan jet-jet tempur dari markasnya. Uniknya, kawanan burung besi bersenjata itu tidak mendarat di pangkalan udara, melainkan di jalan raya. Simulasi dilaksanakan dengan asumsi pangkalan udara berhasil dikuasai musuh.

Demi melaksanakan latihan bersandi Han Kuang tersebut, Angkatan Udara Taiwan (Republic of China Air Force/ROCAF) pun menutup jalan raya utama Sun Yat-sen di seksi Huatan yang membentang dari utara ke selatan dari pergerakan kendaraan umum.

Taiwan News melaporkan, jalan raya Sun Yat-sen merupakan satu dari empat jalan raya yang didesain berfungsi ganda sebagi landasan pesawat. Meski begitu, demi pendaratan pesawat ini sebanyak 1.375 pembatas median jalan, 111 lampu, dan 77 tanda lalu lintas dicopot terlebih dahulu sehingga jalan raya tersebut benar-benar aman bagi proses pendaratan dan lepas landas pesawat.

Dalam latihan live firing ini, ROCAF mengerahkan jet-jet tempur F-16V, Mirage 2000-5Ei, dan AIDC F-CK-1 Ching-kuo atau yang biasa disebut Indigenous Defense Fighter (IDF). Kawanan pesawat ini dilengkapi persenjataan. Untuk F-16 di antaranya membawa dua rudal antikapal Harpoon, dua AIM-120 AMRAAM, dan dua AIM-9 Sidewinder.

Reuters

Selain armada jet tempur, ROCAF juga mengerahkan pesawat peringatan dini dan komando udara E-2K Hawkeye ke dan dari jalan raya. Kemudian helikopter CH-47 Chinook juga dikerahkan guna membawa kru darat yang bertugas mengisi bahan bakar pesawat dan persenjataannya. Latihan selam lima hari dimulai Senin (27/5) tersebut melibatkan 1.600 personel militer.

Digunakannya jalan raya untuk pendaratan dan lepas landas pesawat-pesawat ROCAF, karena Taiwan memiliki pangkalan udara yang terbatas. Sehingga, apabila pangkalan udara itu dibombardir musuh, maka ROCAF harus punya landasan alternatif untuk operasional pesawat.

Seorang pengamat mengatakan, penggunaan jalan raya tidak menjamin sepenuhnya jet-jet tempur itu beroperasi optimal karena yang utama adalah dari pangkalan udara dengan segala kelengkapan termasuk dukungan penerbangan.

AFP

Meski demikian, penggunaan jalan raya sebagai alternatif basis operasional pesawat militer, telah dijalankan oleh negara-negara lain seperti Swedia dan Polandia. Demikian juga dengan Singapura yang pernah melaksanakan hal serupa.

Untuk mendukung kegiatan penerbangan tersebut, sejumlah kendaraan tangki bahan bakar dan kendaraan pengangkut dukungan lainnya, dikerahkan ROCAF ke jalan yang digunakan sebagai landasan pada saat pesawat sudah diparkir.

Masyarakat Tawian turun ke pinggir-pinggir jalan raya untuk menyaksikan latihan militer yang digelar negeri berpenduduk 23 juta tersebut. Para spotter bergembira mendapat kesempatan untuk mengabadikan jet-jet tempur kebanggaan mereka. Terakhir latihan seperti ini dilaksanakan ROCAF pada 2014 lalu di jalan raya nomor satu seksi Minxiong, Chiayi County.

AFP

Latihan Han Kuang sekaligus menjadi ajang untuk memamerkan jet tempur lama tapi baru F-16V milik ROCAF. Seperti diketahui, Taiwan meng-upgrade kurang lebih 144 F-16A/B mereka menjadi F-16V dalam proyek “Phoenix Rising” dengan anggaran mencapai 3,68 miliar dolar AS. Proyek yang diluncurkan pada 2016 ini dijadwalkan selesai pada 2023 mendatang.

Selain meningkatkan kemampuan F-16A/B menjadi F-16V, Taiwan juga akan membeli sejumlah armada F-16V baru sebagai pengganti rencana membeli F-35 yang tidak mendapat restu dari pemerintahan Presiden Donald Trump.

F-16V dilengkapi radar jenis AESA, AN/APG-83 Scalable Agile Beam Radar (SABR) dengan kemampuan mirip dengan radar AN/APG-77 pada F-22 dan AN/APG-81 pada F-35.

Roni Sontani

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *