Berita

Sedang Dijajaki, Rute Penerbangan Perintis NTT-Darwin Bakal Hadir Tahun 2019

ANGKASAREVIEW.COM – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dalam keterangan resminya menyebutkan bahwa Indonesia dan Australia sedang menjajaki peningkatan konektivitas antara dua negara. Peningkatan konektivitas ini diwujudkan dengan mengkaji rute penerbangan perintis Nusa Tenggara Timur menuju Darwin.

“Banyak sekali konektivitas antara Jakarta, Melbourne, Sydney, Bali. Ini harus kita tingkatkan karena memang dari Australia ingin menambah dari jumlah yang sudah ada sekarang. Kita tengah membahas penerbangan rute perintis antara NTT menuju Darwin yang rencananya diadakan tahun 2019,” ujar Budi, Minggu (2/9/2019).

Sementara itu, Duta Besar Republik Indonesia untuk Australia, Kristiarto Legowo, menyebutkan bahwa konektivitas antara Indonesia dengan Australia menjadi isu penting yang dibahas dalam pertemuan dengan PM Australia.

“Secara spesifik telah disebut upaya peningkatan konektivitas antara Australia Utara dengan Indonesia Bagian Timur. Isu konektivitas menjadi yang utama, nanti menjadi area utama kerja sama antara Indonesia dan Australia,” jelasnya.

Dalam dokumen, lanjutnya, juga telah ditegaskan pengajuan konektivitas untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di kawasan Indonesia Timur dan Australia Utara.

“Di situ secara spesifik ditegaskan kemajuan link transportasi di kedua wilayah tersebut,” imbuhnya.

Baca Juga:

Garuda Indonesia Tugaskan ATR 72-600 Layani Dua Rute Baru Intra Jawa-Sumatera

Ikuti Jejak AirAsia, Malindo Air Kini Rambah Penerbangan Malaysia – Silangit

Budi kemudian mengungkapkan, selain sektor penerbangan, kedua negara juga telah sepakat mengadakan kerja sama dalam bidang pendidikan.

“Kita berkesempatan untuk kerja sama dalam pendidikan baik formal maupun hal-hal yang berhubungan dengan Kemenhub. Kita sepakat kerja sama di semua lini dari darat, udara, kereta api maupun laut,” paparnya.

Budi menilai, Australia menaruh perhatian yang sangat besar kepada Indonesia. Hal ini lantaran Indonesia merupakan negara pertama yang dikunjungi PM baru Australia yang belum genap sepekan dilantik.

“Kunjungan begitu spesial karena beliau (PM Australia) baru beberapa hari dilantik, beliau datang ke sini. Ini menunjukan hubungan antara Indonesia dan Australia erat,” pungkasnya.

(ERY)

admin

Recent Posts

Almaz-Antey dan Belarus menandatangani kontrak pemeliharaan sistem pertahanan udara, termasuk S-400 dan Tor-M2

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan udara dan antariksa Rusia, Almaz-Antey Aerospace Defense Concern, telah menandatangani…

3 hours ago

Inggris mengizinkan Turkiye untuk mengintegrasikan persenjataan buatan dalam negeri ke jet tempur Typhoon

AIRSPACE REVIEW - Akuisisi 20 unit jet tempur Eurofighter Typhoon oleh Turkiye, melalui kontrak senilai…

4 hours ago

Jet tempur KF-21 Boramae akan dilengkapi sistem IFF buatan BAE Systems

AIRSPACE REVIEW - BAE Systems telah menerima kontrak senilai 11 juta USD dari Korea Aerospace…

7 hours ago

Spanyol produksi kendaraan tempur FEROX 6X6, berdasarkan lisensi dari EDGE Group Uni Emirat Arab

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) EDGE Group dan EM&E Group dari…

9 hours ago

Perluas kemampuan serangan jarak jauhnya, militer Estonia akuisisi K239 Chunmoo MLRS dari Korea Selatan

AIRSPACE REVIEW - Estonia dikabarkan mengakuisisi enam peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo dari Korea…

9 hours ago

Jepang mengakuisisi pesawat latih T-6 Texan II dari Textron, pengiriman dimulai tahun 2029

AIRSPACE REVIEW - Textron Aviation Defense (TAD) pada 21 Desember 2025 mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian…

10 hours ago