ANGKASAREVIEW.COM – Angkatan Udara Republik Singapura (RSAF) menawarkan pelatihan pilot pesawat tanpa awak (UAV) dan pelatihan pengisian bahan bakar di udara (air refueling) menggunakan pesawat tanker A330 MRTT kepada TNI Angkatan Udara.
Chief of Air Force RSAF Major General (MG) Mervyn Tan mengatakan hal itu saat menerima kunjungan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Yuyu Sutisna di kantor Kementerian Pertahanan (MINDEF) Singapura, Kamis (30/8/2018).
Tan menilai, hubungan RSAF dengan TNI AU semakin menguat setelah dilaksanakannya kegiatan flypast bersama pesawat tempur RSAF dan TNI AU tahun lalu.
“Kami merasakan sejak kegiatan flypast bersama pada perayaan 50 tahun hubungan bilateral Indonesia – Singapura tahun 2017 lalu hubungan kita makin erat,” kata MG Mervyn Tan sebagaimana dikutip dalam siaran pers Dispenau yang diterima Angkasa Review.
Mendapat penawaran dari koleganya dari Singapura, KSAU yang dalam kunjungan ini didampingi oleh Asrena KSAU, Asops KSAU, dan Athan RI untuk Singapura menyatakan ketertarikannya.
“TNI AU akan segera menindaklanjuti secara teknis. Kami juga berharap adanya kerja sama untuk rekrutmen penerbang dan pengoperasian pesawat UAV, termasuk pesawat A330 MRTT,” jawab Yuyu Sutisna.
Untuk diketahui Sobat AR, dalam hal UAV RSAF mengoperasikan Hermes 450, Heron 1, dan Searcher. Semuanya buatan Israel.
Sementara terkait pesawat tanker, TNI AU telah mengajukan perencanaan untuk pembelian pesawat pengisi bahan bakar di udara bermekanisme boom dan probe-and-drouge. A330 MRTT merupakan salah satu pesawat tanker yang memiliki kemampuan keduanya dan tengah dikaji oleh TNI AU.
Sistem pengisian bahan bakar di udara dengan boom dilaksanakan untuk menyuplai bahan bakar dari pesawat tanker ke pesawat F-16 Fighting Falcon yang jumlahnya di TNI AU saat ini mencapai 33 unit.
Roni Sontani