Target Drone ‘Jalak’ dan Rudal Jelajah ‘Petir’ Kreasi Sari Bahari Menunggu Sertifikasi

Roni Sontani

ANGKASAREVIEW.COM– Salah satu produk Litbang Pertahanan yang dipamerkan dalam Pameran Litbang Pertahanan Kementerian Pertahanan RI di halaman Gedung Balitbang Kemhan, Pondok Labu, Jakarta Selatan pada 28-29 Agustus 2018 adalah prototipe target drone “Jalak” dan rudal jelajah permukaan ke permukaan “Petir”.

Bekerja sama dengan sejumlah instansi litbang pemerintah, PT Sari Bahari yang berada di Malang, Jawa Timur kebagian membuat wahana kedua prototipe ini. Sari Bahari optimistis, Jalak dan Petir ke depannya bisa menjadi platform bagi proses produksi dan digunakan oleh operator. Di antara calon penggunanya adalah TNI AL dan Arhanudri Kostrad TNI AD.

“Saat ini kami sedang menunggu proses sertifikasi dari IMAA Kementerian Pertahanan,” kata Harnanto dari bagian tim perancangan wahana Jalak dan Petir PT Sari Bahari kepada Angkasa Review di sela-sela pelaksanaan pameran.

Dijelaskan, untuk uji penerbangan, baik Jalak maupun Petir telah bebeberapa kali melaksanakannya dengan berbagai perbaikan sebagai tindak lanjut evaluasi pengujian.

“Kami melaksanakan pengujian di area latihan TNI AU, Pandanwangi, Lumajang, Jawa Timur,” ujar lulusan Teknik Penerbangan ITB tahun 2001 asal Purworejo, Jawa Tengah ini. Untuk keperluan tersebut, sejumlah prototipe pun dibuat. “Kalau rusak, ya kami gunakan prototipe berikutnya. Jadi kami buatnya banyak,” tambahnya.

Sobat AR, untuk perancangan kedua wahana yang dimulai tahun 2014, Harnanto mengatakan timnya terdiri dari lima orang. Selain dari alumni Teknik Penerbangan ITB, juga ada lulusan dari universitas luar negeri.

Prototipe Target Drone 'Jalak'/Ron

Soal nama Jalak dan Petir, Harnanto lebih jauh menjelaskan, untuk target drone awalnya memang menggunakan nama Petir. Namun kemudian, nama tersebut digunakan untuk wahana rudal. Nama Petir untuk target drone kemudian diganti menjadi Jalak.

“Filosofinya, burung jalak kan termasuk burung yang lincah dan kalau dulu sering ditembaki orang. Sementara nama petir digunakan untuk rudal karena lebih pas,” ujarnya.

Baik Jalak maupun Petir keduanya diterbangkan dengan cara diluncurkan menggunakan catapult-launcher. Sementara untuk mendarat, kedua wahana dilengkapi dengan parasut.

Jalak mampu terbang dengan endurans 10 menit dengan kecepatan 350 km/jam. Wahana ini dilengkapi dengan mesin jet berkekuatan 16 kg thrust.

Protipe Rudal 'Petir'/Ron

Bahan bodinya terbuat dari carbon reinforced composite dengan bobot total mencapai 20 kg. Penerbangan dikendalikan menggunakan sistem radio control dan juga auto-pilot. Wahana Jalak dilengkapi satu set sistem radio telemetri, receiver, transmitter, control monitoring, dan command control.

Sementara untuk rudal Petir (kode Petir I-102), wahana ini merupakan rudal jelajah strategis permukaan ke permukaan. Rudal dilengkapi dengan mesin turbojet berkekuatan 22 kg thrust.

Petir dapat melaju hingga kecepatan 350 km/jam dan menjangkau jarak sejauh 80 km. Rudal dengan panjang 1,8 meter dan lebar (diameter) 0,5 m ini dilengkapi dengan sistem pamandu inersial dan GPS way point auto-pilot.

Roni Sontani

One Reply to “Target Drone ‘Jalak’ dan Rudal Jelajah ‘Petir’ Kreasi Sari Bahari Menunggu Sertifikasi”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *