ANGKASAREVIEW.COM – Angkatan Laut Rusia segera diperkuat dengan arsenal baru berupa kapal patroli generasi baru yang memiliki persenjataan yang trengginas dan mampu bertempur melawan kapal lain serta menghadapi serangan pesawat terbang lawan.
Dibalut dengan nama ‘Project 22160’, Rusia menyebutnya sebagai kapal patroli berukuran besar (large patrol ship – LPS). Rancang bangun kapal ini dikerjakan oleh OJSC Northern Design Bureau yang berada di St. Petersburg.
Sebanyak enam unit batch pertama telah dipesan oleh Kemhan Rusia sejak 2014. Pembuatannya dikerjakan oleh pabrik manufaktur kapal Zelenodolsk Shipyard (A.M. Gorky Plant) di Republik Tatarstan.
Kapal pertama dengan kode pabrik sebagai Factory No. 161 disematkan nama Vasily Bykov bernomor lambung 368. Kapal ini telah menjalani uji arung laut pertamanya dari Novorossiysk pada 26 Maret 2018.
Sobat AR, meski pihak AL Rusia menyebutnya sebagai kapal patroli, toh pihak Barat memasukkannya ke dalam jenis kapal korvet karena kelengkapan senjata dan peran yang diembannya.
Kapal patroli Vasily Bykov-class memiliki bobot mati 1.500 ton dengan dimensi panjang 91 meter, lebar 14,2 m dan draft (sarat air) 4,4 m. Dilihat dari dimensinya, Vasily Bykov-class setara dengan korvet Diponegoro-class milik TNI AL yang memiliki panjang 91 m, lebar 13 m, dan bobot mati 1.692 ton.
Untuk mengoperasikannya dibutuhkan 24 anak buah kapal (ABK). Kapasitas kapal ini sendiri dapat menampung maksimum 80 personel. Vasily Bykov-class mampu beroperasi selama 60 hari secara mandiri dengan jangkuan operasi hingga 6.000 mil. Kecepatan jelajah patroli berada di angka 16 knot, sementara laju maksimum di angka 30 knot.
Project 22160 menggunakan sistem propulsi tipe CODAG (gabungan diesel dan gas) dengan total daya 25.000 kW. Untuk mengaktifkan sistem elektrikalnya, digunakan empat generator diesel berdaya total 300 kW. Terdapat pula generator diesel darurat dan untuk keperluan beroperasi di pelabuhan berdaya 100 kW.
Sobat setia AR, meski berdimensi kompak, dek belakang kapal bisa dimuati sebuah helikopter Kamov Ka-27 versi multiguna atau versi serbu Ka-29. Helikopter ini bertugas melakukan misi pengawasan, serangan, angkut logistik, serta sebagai wahana pencarian dan pertolongan (SAR).
Bila tidak digunakan, posisi helikopter digeser ke tengah badan kapal karena di bawah helipad adalah tempat penyimpanan kontainer serbaguna. Kontainer serbaguna inilah yang menjadi terobosan desain dari Project 22160 yang belum pernah diterapkan pada kapal patroli dan kapal jenis korvet lainnya.
Helipad bisa dibuka ke samping kiri dan kanan yang di bawahnya bisa dimuati dua boks kontainer berisi masing-masing empat rudal anti pesawat sistem luncur vertikal 9M317ME buatan JSC Concern (Almaz Antey) atau sebagai pengusung misil permukaan ke permukaan 3M-54 Kalibr rancangan Novator Design Bureau (OKB-8).
Dalam misi lainnya, kontainer pembawa misil dapat ditukar dengan boks untuk keperluan lain seperti sebagai ground control system (GCS) untuk pengendali UAV intai jenis sayap putar BPV-500 yang juga bisa dibawa oleh kapal patroli ini atau dapat digunakan sebagai ruang untuk pasukan operasi khusus berkumpul.
Perlengkapan pendukung operasi yang dibawanya yakni dua perahu karet jenis RIB, di simpan di bagain tengah sisi samping kiri dan kanan geladak. Perahu karet ini digunakan sebagai wahana patroli, sarana angkut awak kapal, atau membawa logistik.
RANGGA BASWARA SAWIYYA