Berita

Selama 2017 GMF Bukukan Pendapatan Operasional USD 439,3 Juta

ANGKASAREVIEW.COM –PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk/ GMF telah berhasil membukukan pendapatan operasional senilai USD 439,3 Juta selama tahun 2017. Angka tersebut mengalami kenaikan sebesar 13% dibandingkan pendapatan 2016 sebesar USD 388,7 Juta.

Sedangkan Laba bersih GMF tahun 2017 sebesar USD 50,9 Juta. Tahun sebelumnya, laba bersih GMF menurut laporan keuangan yang telah diaudit sebesar USD 57,7 Juta. Angka tersebut merupakan perolehan keuntungan GMF dengan Extra Ordinary Transaction, yakni Employee Benefit Obligation (EBO). Tanpa EBO, GMF memperoleh keuntungan sebesar USD 44,2 Juta. Dengan demikian, laba bersih GMF tahun 2017 meningkat 15,3% YoY.

Direktur Utama GMF Iwan Joeniarto mengatakan bahwa pencapaian ini merupakan suatu bukti komitmen perusahaan terhadap pemegang saham dan publik bahwa GMF bisa menjawab tantangan yang diberikan di setiap tahunnya.

Baca Juga:

Makin Erat, GMF dan Garuda Indonesia Perpanjang Kerja Sama MRO

GMF dan KORR Group Teken Kontrak Pengerjaan Line Maintenance Pesawat di Australia

“Hal ini membuktikan bahwa GMF konsisten untuk terus berupaya meningkatkan kinerjanya secara kontinyu di mana pendapatan maupun laba bersih perusahaan selalu tumbuh setiap tahunnya,” ujar Iwan, Rabu (28/2/2018).

Menurutnya, keberhasilan pertumbuhan pendapatan maupun laba bersih tahun ini didukung oleh semua lini bisnis perusahaan yang telah berkontribusi dalam pencapaiannya. Porsi pendapatan terbesar datang dari lini bisnis perawatan komponen pesawat sebesar 31% diikuti Base Maintenance sebesar 22%, line maintenance 21% dan Engine Maintenance 19%.

“Disamping itu pertumbuhan kinerja Perusahaan juga didukung oleh program efisiensi yang terus berlanjut dan telah diterapkankan oleh Perusahaan dari tahun ke tahun,” tambahnya.

Sementara itu, Perusahaan juga mengalami kenaikan total aset yang signifikan di tahun 2017 sebesar 22% dari USD 442,6 Juta pada tahun 2016 menjadi USD 539,2 Juta pada tahun 2017.

Kenaikan aset tersebut dipengaruhi oleh aksi korporasi besar di mana perusahaan melakukan pelepasan sahamnya kepada publik di tahun 2017 dan berhasil menghimpun dana sebesar Rp. 1,129 triliun. Hal ini juga berpengaruh terhadap peningkatan signifikan ekuitas perusahan sebesar 77%. Sementara itu, dari sisi arus kas tahun 2017 juga mengalami peningkatan sebesar 38% dibandingkan tahun 2016. (ERY)

admin

Recent Posts

Almaz-Antey dan Belarus menandatangani kontrak pemeliharaan sistem pertahanan udara, termasuk S-400 dan Tor-M2

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan udara dan antariksa Rusia, Almaz-Antey Aerospace Defense Concern, telah menandatangani…

4 hours ago

Inggris mengizinkan Turkiye untuk mengintegrasikan persenjataan buatan dalam negeri ke jet tempur Typhoon

AIRSPACE REVIEW - Akuisisi 20 unit jet tempur Eurofighter Typhoon oleh Turkiye, melalui kontrak senilai…

5 hours ago

Jet tempur KF-21 Boramae akan dilengkapi sistem IFF buatan BAE Systems

AIRSPACE REVIEW - BAE Systems telah menerima kontrak senilai 11 juta USD dari Korea Aerospace…

8 hours ago

Spanyol produksi kendaraan tempur FEROX 6X6, berdasarkan lisensi dari EDGE Group Uni Emirat Arab

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) EDGE Group dan EM&E Group dari…

10 hours ago

Perluas kemampuan serangan jarak jauhnya, militer Estonia akuisisi K239 Chunmoo MLRS dari Korea Selatan

AIRSPACE REVIEW - Estonia dikabarkan mengakuisisi enam peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo dari Korea…

10 hours ago

Jepang mengakuisisi pesawat latih T-6 Texan II dari Textron, pengiriman dimulai tahun 2029

AIRSPACE REVIEW - Textron Aviation Defense (TAD) pada 21 Desember 2025 mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian…

10 hours ago