PUNA MALE Elang Hitam di antara para pesaingnya

MALE Elang Hitam_airspacereviewRangga Baswara Sawiyya/AR

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Sebagai pendatang baru, drone intai kombatan Elang Hitam besutan konsursium Drone MALE Nasional yang diluncurkan pada 30 Desember 2019 lalu di Bandung, harus siap bertarung dengan sejumlah drone pesaingnya buatan luar negeri. Apalagi beberapa di antaranya telah mendapatkan predikat battle proven alias teruji perang.

Drone pertama yang terpopuler dan termasuk pionir adalah MQ-1 Predator dan MQ-9 Reaper, keduanya buatan General Atomics dari Amerika Serikat.

Lalu hadir pula kuda hitam dari negeri Tirai Bambu, China yang diwakili CH-4 Rainbow buatan China Aerospace Science and Technology Corporation (CASC) dan Wing Loong dari Chengdu Aircraft Industry Corp (CAIG).

Pemain baru drone kombatan kelas MALE (medium altitude long endurance) ini juga datang dari Turki yang menawarkan TAI Anka.

Selanjutnya hadir pula drone Shahed 129 yang dibuat oleh Shahed Aviation dan HESA dari Iran. Tak ketinggalan Orion lansiran Kronstadt Technologies (KT) dari Rusia.

MALE-Elang-Hitam-scale-model
Rangga Baswara Sawiyya Model skala “Elang Hitam” yang akan dibuat oleh Indonesia.

Lalu bagaimana posisi Elang Hitam di antara para pesaingnya? Yuk mari simak spesifikasi dan kinerjanya dibandingkan lawan-lawannya.

Catatan: data Elang Hitam berdasar informasi saat peluncuran di PT Dirgantara Indonesia, Bandung.

Melihat tabel perbandingan dengan spesifikasi dan kinerja lawan-lawannya, Elang Hitam bisa dibilang memilik kemampuan yang setara. Namun demikian, jalan masih panjang untuk dapat membuktikannya.

Purwarupa Elang Hitam versi bersenjata (kombatan) baru akan dibangun pada prototipe ke-5 yang disebut PM5 (Protototype MALE 5). Wahana ini akan digunakan sebagai uji senjata dan sertifikasi. Proses pengembangannya akan dilakukan pada 2020-2024 mendatang.

MALE Elang Hitam
Rangga Baswara Sawiyya

Kehadiran Elang Hitam diharapkan dapat memenuhi kebutuhan akan drone intai serbaguna untuk pasar dalam negeri, baik untuk militer maupun sipil.

Sementara target pengguna pertama Elang Hitam kombatan adalah TNI AU. Drone ini juga bisa saja ditawarkan dan dimanfaatkan oleh matra militer lainnya. Selanjutnya Elang Hitam siap bersaing di pasar internasional.

Rangga Baswara Sawiyya

editor: ron raider

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *