AIRSPACE REVIEW – Pemerintah Taiwan dilaporkan telah menyetujui program senilai 1,4 miliar USD hingga tahun 2030 untuk meningkatkan produksi drone domestik.
Langkah strategis ini diambil seiring dengan semakin meningkatnya ancaman militer yang datang dari China.
Setidaknya tiga jenis drone yang akan diproduksi yakni Teng Yun 2, Albatross II, serta drone kamikaze Chien Hsiang.
NCSIST Teng Yun 2 adalah jenis drone MALE (Medium Altitude Long Endurance) yang desainnya menyerupai MQ-9 Reaper Amerika Serikat.
Drone ini diklaim memiliki daya tahan sekitar 24 jam, ketinggian terbang mendekati 25.000 kaki, dan jangkauan operasi lebih dari 1.000 km.
Kehadiran Teng Yun 2 memberikan militer Taiwan kemampuan ISR yang andal dan opsi serangan presisi.
Tipe kedua adalah drone Albatross II, yang memiliki daya tahan sekitar 12 jam dan jangkauan lebih dari 180 km.

Albatross ll dibekali dengan sensor EO/IR untuk akuisisi target dan penilaian kerusakan pertempuran.
Yang ketiga adalah jenis amunisi berkeliaran atau drone kamikaze NCSIST Chien Hsiang. Drone ini ditempatkan dalam kontainer yang di usung oleh truk.
Chien Hsiang dapat beroperasi sendiri ataupun dalam gerombolan, jangkauan operasinya sekitar 1.000 km.

Disebutkan, seluruh komponen vital pada ketiga drone tersebut diproduksi di dalam negeri, termasuk chip GPS, sensor, pengendali penerbangan, dan tautan data. (RBS)


Hadapi kekuatan besar seperti Tiongkok perlu taktik asimetris modern dengan memproduksi lebih banyak loitering munition (LM) atau drone kamikaze yaitu NCSIST Chien Hsiang daripada kedua drone sebelumnya