AIRSPACE REVIEW – Maskapai nasional Kerajaan Bahrain, Gulf Air, bersama dengan Boeing pada 17 Juli 2025 mengumumkan kontrak pembelian 12 unit jet komersial 787 Dreamliner dengan opsi pembelian enam unit lagi.
Dengan tambahan pesawat tersebut, Gulf Air berniat mengembangkan jaringan internasionalnya lebih lanjut.
Setelah difinalisasi, pesanan ini akan menambah jumlah pesanan tetap maskapai menjadi 14 unit jet berbadan lebar serbaguna dan akan mendukung 30.000 lapangan kerja di seluruh AS.
Menteri Keuangan dan Ekonomi Nasional Bahrain Shaikh Salman bin Khalifa Al Khalifa dan Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick, bersama Presiden dan CEO Boeing Commercial Airplanes Stephanie Pope dan Chairman Gulf Air Group Khalid Taqi menyaksikan penandatanganan tersebut.
“Perjanjian ini menandai langkah transformatif dalam perjalanan pertumbuhan strategis Gulf Air seiring kami memperluas jangkauan global dan memodernisasi armada kami dengan salah satu pesawat tercanggih dan efisien di industri ini,” ujar Khalid Taqi.
Boeing 787 Dreamliner, lanjutnya, telah terbukti menjadi pesawat yang luar biasa untuk operasi jarak jauh. Pesanan baru ini mencerminkan keyakinan Gulf Air terhadap kinerja, daya tarik penumpang, dan kontribusi pesawat ini terhadap tujuan keberlanjutan perusahaan.
Boeing 787 Dreamliner yang dikenal karena efisiensi bahan bakar, jangkauan, dan pengalaman penumpangnya, telah menjadi tulang punggung operasi jarak jauh Gulf Air yang menghubungkan lebih dari 50 tujuan.
Dengan 10 pesawat 787 yang beroperasi, maskapai ini berada di posisi yang tepat untuk mengembangkan jaringannya, melayani pasar baru maupun yang sudah ada di seluruh Asia, Eropa, dan AS.
“Kami sangat antusias untuk melanjutkan kemitraan kami selama lebih dari 60 tahun dengan Gulf Air dalam menghadirkan 787 Dreamliner yang terdepan di pasar untuk membantu maskapai ini melayani lebih banyak penumpang dan menghubungkan lebih banyak destinasi,” ujar Stephanie Pope.
“Investasi pada 787 Dreamliner ini menunjukkan komitmen Gulf Air terhadap teknologi baru dan pembangunan berkelanjutan, yang memperkuat posisi Bahrain di sektor penerbangan,” tambahnya.
Keluarga 787 Dreamliner telah mentransformasi perjalanan udara global dengan membuka lebih dari 425 rute nonstop baru dan mengangkut lebih dari 1 miliar penumpang di seluruh dunia sejak diperkenalkan secara komersial pada tahun 2011.
Sebagai pesawat andalan Gulf Air, Boeing 787 memiliki jendela terbesar dibandingkan jet berbadan lebar lainnya.
Pesawat juga menghadirkan udara yang lebih kering dan bertekanan pada ketinggian kabin yang lebih rendah untuk kenyamanan yang lebih baik.
Selain itu, pesawat dilengkapi teknologi yang mendeteksi dan mengatasi turbulensi untuk penerbangan yang lebih mulus.
Sejak DC-3 pertamanya pada tahun 1961, Gulf Air telah menerima pengiriman 37 pesawat Boeing, termasuk 787 jet yang saat ini berada dalam armadanya. (RNS)

