AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Turki diberitakan sedang menjajaki pembelian jet tempur Rafale ke Perancis. Hal ini sebagai langkah alternatif bila keinginan membeli 40 F-16V tidak membuat negara itu leluasa.
Sebelumnya delegasi Turki juga pergi ke Inggris untuk menjajaki jet tempur Eurofighter Typhoon yang dibuat di BAE Systems.
Pertengahan bulan ini Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah melakukan pembicaraan telepon dengan Presiden Perancis Emmanuel Macron, tulis The Eurasian Times.
Presiden Erdogan diduga telah menyampaikan minatnya untuk membeli jet tempur Rafale dari Prancis dalam panggilan telepon itu.
Namun Direktorat Komunikasi Turki dalam rilisnya tidak menyebutkan hal itu.
Dikatakan bahwa Presiden Turki berbicara dengan Presiden Perancis mengenai ekspor biji-bijian dari Ukraina dan program pertahanan bersama dengan Perancis dan Italia berdasarkan sistem rudal pertahanan udara SAMP/T.
Sementera itu, Presiden AS Joe Biden sudah menyatakan dukungannya untuk menjual 40 jet F-16V dan 80 kita modernisasi F-16 seperti diminta Presiden Erdogan.
Akan tetapi, terkait hal ini anggota parlemen Amerika berselisih. Di antara mereka menyatakan bahwa penjualan F-16V ke Turki dapat dilakukan tapi Turki harus menjamin tidak akan melanggar wilayah udara Yunani.
Analis mengatakan, Presiden Biden tidak dapat menyetujui penjualan di bawah tekanan Kongres dan karena takut kehilangan suara lobi Yunani dan Armenia.
Pertanyaan berikutnya, apakah Perancis mau menjual Rafale-nya ke Turki? Seperti diketahui, Perancis merupakan pendukung Yunani dalam perselisihan negara itu dengan Turki.
Prancis telah menandatangani kesepakatan dengan Yunani untuk memasok 24 jet tempur Rafale, enam di antaranya dikirim tahun ini.
-Jaden-

