Mengenal pesawat Tilt Rotor sepanjang masa: wahana terbang kawin silang

U.S. Navy
ROE

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Wahana terbang kawin silang antara pesawat sayap tetap dan helikopter telah lama diupayakan untuk diwujudkan oleh industri kedirgantaraan dunia.

Teknologi yang dikembangkan yakni ’tilt rotor’ atau rotor yang bisa diputar arah ke depan dan ke atas serta teknologi ’tilt wing’ yakni sayap yang digerakkan sementara rotornya tetap.

Perkawinan silang ini membuatnya memiliki kelebihan kecepatan terbang bak pesawat sayap tetap dan kemampuan tinggal landas serta mendarat secara vertikal seperti helikopter.

Bercerita khusus jenis tilt rotor, pesawat eksperimen pertama dihasilkan oleh perusahaan Curtiss-Wright dari AS yang dinamai X-19. Pesawat ini dirancang untuk Angkatan Udara AS (USAF).

X-19Reddit

X-19 yang berawak dua dan empat penumpang ini sukses melakukan penerbangan pertama pada November 1963. Dua prototipe dihasilkan, namun sayang proyek ini kemudian dibatalkan.

Selanjutnya tilt rotor pertama yang bisa dibilang benar-benar sukses adalah pesawat eksperimental Bell XV-15 juga dari AS. Proyeknya dimulai awal 1970-an dan sukses terbang perdana pada 3 Mei 1977.

Di masa yang sama yaitu tahun 1970-an, Uni Soviet juga mengembangkan pesawat serupa. Dimotori oleh biro desain Mikail Mil yang melahirkan Mi-30 Vintoplan. Pesawat tak terwujud karena masalah teknis hingga runtuhnya Uni Soviet pada Desember 1991.

Berjalannya waktu, keberhasilan XV-15 dijadikan acuan teknologi untuk membangun varian angkut militer V-22 Osprey yang digarap bersama oleh Bell dan Boeing. Pesawat terbang perdana pada 19 Maret 1989 dan masuk dinas pada 13 Juni 2007.

Atas keberhasilan V-22, Bell kemudian mengajak Agusta (kini Leonardo) dari Italia untuk membuat pesawat tilt rotor untuk sipil pada 1998 dengan melahirkan BA609.

BA609Dmitry Motti

BA609

Ternyata kongsi pecah di tengah jalan, Italia memutuskan terus menjalankan proyeknya sendiri.

Saat itu Agusta telah bergabung dengan Westland dari Inggris, melahirkan AW609 yang terbang perdana 6 Maret 2003.

Leonardo sendiri juga telah menyiapkan proyek baru, yaitu pesawat tilt rotor sipil yang lebih besar, NG Tilt Rotor. Penumpangnya antara 18-25 orang, bandingkan dengan AW609 yang hanya 9 orang. Direncanakan, NG Tilt Rotor akan mengudara perdana pada 2023 mendatang.

V-280 ValorDanazar

Bell V-280 Valor

Pesawat lainnya yang tengah mencari peruntungan adalah Bell V-280 Valor yang kini sedang berkompetisi dengan Sikorsky-Boeing SB-1 untuk menggantikan UH-60 Blackhawk.

Valor sukses terbang perdana 18 Desember 2017 silam.

Rangga Baswara Sawiyya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *