C-27J ini dirahasiakan pemiliknya, tapi dari kamuflasenya bisa ditebak

C-27J-NG-first-flight_TurkmenistanAlessandro Maggia
ROE

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Kamuflase atau corak warna pesawat militer sebuah negara memiliki kekhasan tersendiri, terutama bagi negara yang memilih warna-warna khusus. Seperti halnya C-27J Spartan yang satu ini, walau dirahasiakan pemiliknya, dari corak yang digunakan dapat dipastikan pesawat ini pesanan Turkmenistan.

Adalah C-27J Next Generation pertama dengan nomor seri eksperimental CSX62319 tertangkap kamera di Bandara Turin Caselle, fasilitas dari pabrik Leonardo, Italia.

Pesawat itu menggunakan warna kamuflase yang mencolok dan sebagian menyebutnya “eksotis”.

Melihat corak warna yang digunakan tersebut, yaitu warna coklat tua dan coklat muda, dapat dipastikan apabila C-27J yang satu ini merupakan pesanan Turkmenistan.

Memang ada angkatan udara negara lain yang menggunakan pola warna coklat, yaitu Maroko. Namun, paduan warna coklat yang dipilih oleh Angkatan Udara Maroko lebih muda.

Menurut The Aviationist, C-27J untuk Turkmenistan tersebut kemungkinan akan diserahkan pada 2021.

Leonardo sendiri belum mengumumkan, negara mana sesungguhnya yang memesan pesawat angkut militer tersebut.

Menurut Janes, Turkmenistan menaruh perhatian pada pesawat angkut militer C-27J pada 2018 saat Presiden Turkmenistan Gurbanguly Berdimuhamedov diberi kesempatan oleh pabrik Leonardo untuk melihat-lihat jet latih M-346 Master dan pesawat angkut taktis C-27J Spartan.

Berdimuhamedov saat itu bahkan duduk di kokpit M-346 dan masuk ke kabin C-27J untuk melihat-lihat pesawat tersebut.

Lebih dari itu, Turkmenistan yang merupakan negera pecahan Uni Soviet juga sudah berhubungan dengan Leonardo yang memasok drone Selex Falco dan helikopter Agusta AW109 Power.

Selain C-27J, saat itu Turkmenistan juga mempertimbangkan pengadaan C295 buatan Airbus Defence and Space.

C-27J terbang perdana pada 24 September 1999 dan mulai digunakan pada 2006.

Pabrik Leonardo membuat beberapa konfigurasi pesawat ini sehingga tidak hanya varian standar C-27J yang dibuat, melainkan juga varian khusus C-27J untuk patroli maritim, pencarian dan penyelamatan, C3 ISR (komando, kontrol, komunikasi, intelijen, pengawasan dan pengintaian), dukungan tembakan/serangan darat dan elektronik, dan varian lainnya.

Pada November 2020 Leonardo meluncurkan C-27J Next Generation. Generasi baru Spartan ini dilengkapi avionik baru yang komprehensif untuk berbagai misi.

Lebih dari sepuluh negara telah menggunakan C-27J Spartan

Lebih dari sepuluh negara di luar Italia telah menggunakan pesawat ini termasuk Australia dan Yunani.

C-27J diawaki oleh dua orang terdiri dari pilot dan kopilot serta loadmaster. Pesawat ini mampu mengangkut 60 orang atau 46 pasukan terjun berikut kelengkapannya.

Pesawat dengan panjang 22,7 m, rentang sayap 28,7 m, dan tinggi 9,64 m ini memiliki bobot lepas landas maksimum (MTOW) 31,8 ton. Muatan yang dapat diangkut mencapai 11,6 ton.

Baca Juga: Angkatan Udara Kenya terima 2 C-27J Spartan

Pesawat ditenagai menggunakan dua mesin turboprop Rolls-Royce AE2100-D2A dengan enam bilah baling-baling Dowty.

Pesawat mampu terbang dengan kecepatan maksimum 602 km/jam dan mampu menempuh jarak 4.500 km.

Roni Sontani

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *