Uji laut kapal selam Suffren milik Perancis dibayang-bayangi oleh kapal Rusia

Suffren subs_DGADGA
ROE

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Lazimnya sebuah sistem persenjataan yang baru dibuat, proses uji coba selalu menarik untuk diikuti untuk melihat apakah kinerja sesuai dengan desain rekayasa. Menarik bukan hanya bagi yang membuat, namun juga bagi siapa saja yang berpotensi jadi lawan kuat.

Hal serupa terjadi kala uji coba kapal selam penyerang bertenaga nuklir (sous marin nucléaire d’attaque) Suffren milik Marine Nationale (Angkatan Laut Perancis) menjalani serangkaian uji laut (sea trials) di lepas pantai Cherbourg, Perancis.

Pelayaran uji coba Suffren seperti ditulis oleh National Interest, kabarnya dibayang-bayangi dari jauh dari jauh oleh Akademik Pashin, sebuah kapal logistik Rusia yang tergolong baru dan dibekali sederet alat komunikasi canggih.

Kapal selam Perancis yang namanya diambil dari Laksamana Pierre Andre de Suffren (pahlawan nasional Perancis pada abad ke-18) tersebut dibuat oleh Naval Group. Proses pengembangannya dimulai pada 2007.

Salah satu fitur teknologi tinggi yang diaplikasikan pada Suffren adalah konfigurasi baling-baling pendorong yang diklaim berteknologi siluman. Dengan kata lain kapal ini memiliki tingkat jejak akustik yang amat rendah. Sistem yang disebut “pump jet propulsor” ini mengeluarkan suara yang lebih “senyap” dibanding kapal-kapal selam bertenaga nuklir yang sekelas, bahkan termasuk buatan Amerika sekalipun.

Boleh jadi, kehadiran Akademik Pashin merupakan upaya Rusia untuk memperoleh data-data jejak akustik Suffren yang memiliki teknologi terbaru tersebut.

Keberhasilan memperoleh jejak akustik semacam itu akan mempermudah Rusia untuk menjejak Suffren dan kapal sejenis lainnya nantinya.

Suffren
C.Huge/Marine National

Suffren merupakan kapal pertama dari enam unit kapal selam penyerang bertenaga nuklir yang dipesan pemerintah Perancis. Dari kelima kapal-kapal berikutnya, dua unit sudah dalam pembangunan yaitu Duguay-Trouin dan Tourville.

Kapal-kapal selam kelas Suffren menggunakan seluruh teknologi yang dikembangkan dalam program “Barracuda”. Program ini mengembangkan dua sistem penggerak kapal selam generasi baru secara paralel, yaitu kapal selam bertenaga nuklir dan konvensional (diesel-elektrik). Tujuannya agar kapal dapat diekspor ke negara-negara yang tidak diperkenankan memiliki teknologi nuklir.

Jika uji melaut lancar sesuai rencana, Suffren dijadwalkan masuk dinas Marine Nationale tahun ini. Secara bertahap kapal ini akan menggantikan armada kapal selam penyerang kelas Rubis.

Antonius KK

editor: ron

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *