Low Cost Carrier Airport, Metamorfosa Bandar Udara Banyuwangi

banyuwangiAP II
ROE

ANGKASAREVIEW.COM – Sesuai dengan arahan Menteri BUMN, Bandar Udara Banyuwangi, Bali, serta Lombok (BBL) akan menjadi “Tourism Triangle” untuk mensinergikan pariwisata di ketiga daerah tersebut. Dalam rangka mendukung program tersebut, Bandara Banyuwangi akan dikembangkan menjadi Low Cost Carrier Airport (LCCA).

“Selaras dengan target Kementerian Pariwisata, yaitu mencapai 20 juta wisman pada tahun 2020. Konsep LCCA/LCCT menjadi opsi untuk mendorong datangnya wisman ke Indonesia,” ujar Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin dalam keterangan resminya, Minggu (22/7/2018).

Menurutnya, dengan pertumbuhan penumpang Low Cost Carrier yang naik 55% per tahun, angka tersebut dinilai jauh lebih tinggi dibandingkan dengan Full Service Carriers (FSC) yang hanya sekitar 7%.

“Pengembangan LCCA dan konsep Tourim Airport yang diusung Bandara Banyuwangi dapat mengakselerasi perkembangan pariwisata di daerah Jawa Timur,” imbuhnya.

Rencana pengembangan Bandara Banyuwangi untuk mendukung program LCCA antara lain dengan meningkatkan beberapa fasilitas dan pelayanan bandara, antara lain dengan melakukan penebalan Landasan (Overlay Runway) yang sebelumnya PCN 27 menjadi PCN 56. Sehingga, akan dapat mengakomodir pasawat tipe Boeing 737-8 NG, 737-9 ER dan Airbus 320.

Berikutnya dilakukan perluasan tempat parkir pesawat (apron) dari dari kapasitas sebelumnya hanya tiga pesawat Narrow Body (Luas 16.200m2) menjadi sembilan pesawat Narrow Body (Luas 34.000m2). Dilakukan juga perpanjangan dan Pelebaran Landasan dari sebelumnya 2250x30m2 menjadi 2500x45m2.

Baca Juga:

Torch Relay Asian Games, AP II Ajak Warga Banyuwangi Funwalk

Citilink Buka Banyuwangi untuk Penerbangan Internasional

Berikutnya adalah perluasan lahan parkir kendaraan dari 2000m2 (80 Kendaraan) menjadi 5000m2 (260 Kendaraan). Terakhir, perluasan terminal penumpang dari 7000m2 (700.000 pax/tahun) menjadi 20.000m2 (2jt pax/tahun).

Dari lima pekerjaan yang disebutkan di atas, AP II menyiapkan total investasi tidak kurang dari Rp300 miliar. Pengembangan Bandara Banyuwangi ini juga sebagai program dukungan AP II untuk event Annual Meeting IMF – World Bank yang akan diselengarakan di Nusa Dua Bali Oktober mendatang.

Bandara Banyuwangi rencananya akan diusulkan menjadi bandara internasional, menyusul permintaan dari beberapa maskapai untuk membuka rute internasional dari dan menuju Malaysia dan Australia.

(ERY)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *