GE Aerospace menawarkan kemitraan strategis mesin F110 dengan Polandia jika Warsawa mengakuisisi jet tempur F-15EX

F-15EX USAFViking Aero Images

AIRSPACE REVIEW – Program modernisasi Angkatan Udara Polandia (PAF/SP) tidak hanya melibatkan akuisisi platform tempur canggih, tetapi juga persaingan ketat di antara produsen untuk menawarkan paket teknologi dan industri paling komprehensif.

General Electric (GE) Aerospace, produsen mesin F110 dari Amerika Serikat, mengambil langkah signifikan dengan menawarkan kemitraan strategis yang mendalam dengan Polandia.

GE Aerospace berupaya menjadikan mesin F110 sebagai jantung bagi jet tempur F-15EX Eagle II, bukan hanya dengan menawarkan performa, melainkan juga janji kolaborasi industri dan transfer teknologi yang mendalam.

Don Gill, Wakil Presiden Pengembangan Bisnis Mesin Pertahanan di GE Aerospace, membenarkan penandatanganan perjanjian dengan dua entitas kunci Polandia, yaitu WZL No. 2 dan Universitas Teknologi Militer (WAT), baru-baru ini.

“Kami telah menandatangani perjanjian dengan WZL No. 2 mengenai perawatan mesin F110 jika Polandia memilih F-15EX. Kami tahu bahwa Polandia ingin memperoleh pesawat baru untuk angkatan udaranya. F110 adalah satu-satunya mesin yang memenuhi syarat untuk pesawat ini,” ujar dia.

Pernyataan Gill menggambarkan cetak biru strategis ini. Kemitraan ini secara efektif menjadi syarat ofset industri yang ditawarkan GE jika Warsawa memilih pesawat Boeing F-15EX.

Perjanjian yang ditandatangani dengan WZL No. 2 adalah mengenai perawatan mesin F110 secara lokal di Polandia.

Langkah ini menjamin bahwa PAF akan memiliki kemandirian operasional yang tinggi, mengurangi ketergantungan pada MRO di luar negeri, dan secara signifikan memperkuat industri pertahanan nasional Polandia sesuai tuntutan offset pemerintah.

GE Aerospace menjanjikan kapasitas WZL No. 2 akan ditingkatkan untuk menangani perawatan berat mesin turbofan F110.

Sementara perjanjian dengan WAT, GE Aerospace bertujuan mendirikan pusat pelatihan teknis yang meniru Customer Technical Education Center (CTEC) milik GE di AS. Perjanjian ini terkait pelatihan insinyur pesawat terbang.

Inisiatif ini memastikan bahwa pasokan insinyur dan teknisi Polandia yang tersertifikasi akan tersedia secara berkelanjutan untuk mendukung operasional dan pemeliharaan mesin F110 selama puluhan tahun.

Latar belakang kemitraan strategis ini adalah program akuisisi pesawat tempur Polandia. Setelah memesan 32 unit F-35A dan 48 unit FA-50, Polandia masih kekurangan jumlah pesawat untuk memenuhi target pertahanan udara ideal mereka.

Jenderal Ireneusz Nowak, Kepala Staf Angkatan Udara Polandia, telah mengindikasikan bahwa PAF memerlukan total sepuluh skadron tempur atau sekitar 160 pesawat.

Saat ini, kekuatan yang sudah ada dan yang dipesan (F-16, F-35, FA-50) baru mencapai delapan skadron.

Oleh karena itu, Polandia sedang mempertimbangkan akuisisi hingga 32 unit F-15EX atau pesawat sekelasnya (seperti Eurofighter Typhoon) untuk melengkapi kekurangan dua skuadron tempur terakhir.

F-15EX, sebagai jet tempur generasi 4.5+ yang berfokus pada daya angkut tinggi, jangkauan jauh, dan air superiority, diposisikan untuk melengkapi kemampuan siluman F-35A yang sudah diakuisisi. (RNS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *