Polandia membatalkan rencana untuk meng-upgrade 12 FA-50GF: Tanpa rudal AMRAAM lebih cocok jadi jet latih

FA-50 PolandiaAndrzej Rogucki

AIRSPACE REVIEW – Keputusan mengejutkan datang dari Warsawa yang akan menghentikan rencana peningkatan (upgrade) 12 unit jet latih FA-50GF Fighting Eagle ke standar tempur penuh FA-50PL Block 20, telah mengungkap masalah yang jauh lebih dalam daripada sekadar alasan “ketidaklayakan ekonomi” yang dikemukakan.

Masalah krusial pengadaan pesawat dari Korea Selatan yang diteken pada September 2022 tersebut ternyata berpusat pada satu senjata penting, yaitu rudal udara ke udara jarak sedang/jauh buatan Amerika Serikat, AIM-120 AMRAAM.

Polandia, yang tengah gencar memodernisasi angkatan udaranya dengan jet tempur F-16 dan F-35, kini menghadapi kenyataan pahit, di mana jet tempur serang FA-50PL Block 20 yang mereka pesan sebagai tulang punggung baru, mungkin tidak akan memiliki kemampuan tempur penuh yang diharapkan.

Seperti diketahui, Polandia memesan total 48 unit FA-50 dari Korea Selatan senilai 3 miliar USD melalui kontrak yang ditandatangani oleh Badan Persenjataan (di bawah Kementerian Pertahanan Nasional Polandia) dengan Korea Aerospace Industries (KAI).

Kontrak yang ditandatangani pada tanggal 16 September 2022 di Minsk Mazowiecki, Polandia tersebut mencakup dua tahap pengadaan.

Tahap pertama adalah akuisisi 12 unit jet FA-50GF (Gap Filler) di mana pengiriman pesawat akan dilakukan sangat cepat. Pengadaan ini sudah terealisasi, di mana pesawat pertama tiba di Polandia pada Juli 2023 dan seluruh 12 unit pesawat FA-50 Block 10 itu telah diterima oleh Warsawa.

Tahap kedua adalah pengadaan 36 unit FA-50PL (Polandia), di mana pesawat versi lanjutan ini, yaitu FA-50PL Block 20, akan dikirimkan di kemudian hari (menyusul).

Perlu dijelaskan agar pembaca paham, bahwa meskipun pesawat pesanan Polandia menggunakan kode FA (Fighter Attack/Tempur Serang), seluruh 12 FA-50GF Polandia adalah pesawat tempur ringan dengan kemampuan terbatas.

Hal ini karena pesawat tersebut masih menggunakan radar ELTA ELM-2032 yang kurang canggih dibandingkan standar FA-50PL Block 20 yang diharapkan.

Jet FA-50GF Polandia mampu membawa rudal udara ke udara jarak dekat AIM-9 Sidewinder, tetapi pesawat ini tidak memiliki kemampuan untuk membawa rudal jarak jauh (BVR) AIM-120 AMRAAM.

Karena keterbatasan spesifikasi awal tersebut, FA-50GF dinilai lebih ideal digunakan untuk transisi pilot dari pelatihan dasar ke jet tempur modern yang kompleks, seperti F-16 dan F-35.

Pemerintah Polandia melihat faktor efisiensi biaya dan waktu, sehingga memilih untuk memaksimalkan peran FA-50GF sebagai platform pelatihan pendahuluan canggih (LIFT), sambil menunggu 36 unit FA-50PL Block 20 yang seharusnya menjadi jet tempur penuh itu tiba.

Jet FA-50GF sejatinya mampu melaksanakan misi untuk melakukan serangan ringan, tetapi kemudian Polandia memilih untuk menjadikannya sebagai platform pelatih saja.

Alasan “Sesungguhnya”

Meski demikian, portal pertahanan Defense Express dari Ukraina pada 28 Desember 2025 sekilas mengungkap ada faktor kunci yang membuat Polandia membatalkan rencana untuk meningkatkan seluruh FA-50GF yang telah diterimanya itu.

Dikatakan bahwa peningkatan FA-50GF tidak ekonomis dan adanya keraguan akan masa depan FA-50PL yang diakibatkan oleh hambatan prosedur AS untuk mengintegrasikan rudal AIM-120 AMRAAM pada FA-50PL Block 20.

Inilah sebenarnya yang menjadi alasan “sesungguhnya” bagi Polandia untuk membatalkan rencananya, karena gagal untuk mendapatkan rudal AMRAAM dari AS.

Integrasi rudal buatan Amerika, terutama senjata canggih seperti AIM-120 AMRAAM, memerlukan persetujuan ekspor yang ketat dari Pemerintah AS serta studi teknis yang mahal.

Berdasar penelusuran Airspace Review terhadap beberapa sumber di internet yang relevan terkait masalah ini, diketahui bahwa ada indikasi kontrak awal antara Pemerintah Polandia dan Korea Aerospace Industries yang disebut tidak secara eksplisit mencakup integrasi penuh rudal AIM-120 AMRAAM.

Kontrak tersebut hanya meminta studi kelayakan integrasi di masa depan. Hal ini dilakukan untuk mempercepat penandatanganan dan mengurangi risiko di awal, mengingat proses FMS (Foreign Military Sales) AS yang panjang dan tidak pasti.

Akibatnya, untuk melakukan integrasi penuh tersebut kini memerlukan amandemen kontrak, pendanaan tambahan, dan negosiasi baru lagi.

AIM-120 adalah rudal Beyond Visual Range (BVR) yang membutuhkan radar canggih sebagai pemandu terhadap targetnya. Integrasi rudal ini akan terikat erat dengan pemasangan dan sertifikasi radar AESA PhantomStrike baru di jet FA-50PL Block 20.

Keterlambatan dan isu teknis pada radar AESA ini, secara otomatis menunda seluruh proses integrasi rudal AIM-120. Sedangkan tanpa rudal AMRAAM, maka kemampuan tempur udara ke udara jarak jauh dari jet FA-50PL otomatis hilang.

Oleh karena hal tersebut, menginvestasikan uang untuk meningkatkan FA-50GF Block 10 ke FA-50PL Block 20, dapat diartikan sebagai langkah yang tidak masuk akal bagi Warsawa.

Menghadapi kebuntuan tersebut, Polandia dilaporkan kini sedang mencari opsi persenjataan dari pasar Eropa.

Mereka mempertimbangkan rudal udara ke udara seperti IRIS-T dan ASRAAM, serta rudal udara ke darat Brimstone, untuk memberikan kemampuan serangan ringan tambahan pada jet-jet mereka.

Bila benar begitu, keputusan Warsawa menandai respons yang pragmatis dan defensif.

Dengan hanya mengalokasikan “studi kelayakan” pada kontrak awal, Warsawa dan KAI menciptakan risiko yang kini harus ditanggung, yaitu menunda integrasi rudal AIM-120 AMRAAM yang vital, yang secara otomatis juga menaikkan biaya secara signifikan.

Polandia kini “terpaksa” mengamankan tujuan vital awal program ini, yaitu untuk pelatihan pilot, sembari secara cerdik menghindari pengeluaran dana untuk peningkatan jet yang masa depan tempurnya sendiri diragukan oleh birokrasi Washington dan kontrak yang tidak lengkap. (RNS)

One Reply to “Polandia membatalkan rencana untuk meng-upgrade 12 FA-50GF: Tanpa rudal AMRAAM lebih cocok jadi jet latih”

  1. Perkembangan terbaru dikawasan membuat Polandia memutuskan demikian. Penasaran dengan KAAN. Apakah mampu? Apakah Turki memiliki rudal sekelas AMRAAM? Polandia lebih cocok F 16V

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *