AIRSPACE REVIEW – Pemimpin Besar Korea Utara Kim Jong-un ditemani putrinya, telah memeriksa progres pembangunan kapal selam strategis bertenaga nuklir pertama buatan dalam negeri.
Pada 25 Desember 2025, media pemerintah Korea Utara, KCNA, merilis foto kunjungan tersebut dan menyebutkan bahwa kapal serang nuklir ini untuk modernisasi angkatan laut negara itu.
Berdasarkan foto resmi, terlihat kapal selam yang sedang dibangun ini memiliki beberapa ciri eksternal khas.
Paling menonjol adalah menara pengawas memanjang dan tinggi yang menempati sebagian besar garis atas lambung dan tampaknya menggabungkan setidaknya lima penutup tabung peluncur vertikal (VLS).
Beberapa tampilan lainnya menunjukkan ruang baris kedua, yang dapat menambah total menjadi sepuluh tabung.
Tabung-tabung ini mungkin terkait dengan rudal balistik baru berbasis kapal selam Pukguksong-XA, yang diperkenalkan pada pameran Pengembangan Pertahanan Nasional-2025, meskipun hal ini belum dikonfirmasi secara resmi.
Lalu, sebuah lubang persegi panjang kecil di bagian atas menara pengawas, mungkin berfungsi sebagai ventilasi atau pembuangan gas yang dihasilkan selama prosedur peluncuran dingin.
Di sepanjang sisi lambung, terlihat struktur cekung panjang yang menyerupai susunan sonar konformal yang memanjang hingga sekitar bagian tengah lambung, kemungkinan melengkapi sonar haluan silindris besar.
Haluan juga menunjukkan tanda-tanda yang konsisten dengan enam tabung torpedo horizontal, yang menyediakan kapasitas untuk torpedo berat dan mungkin rudal antikapal.
Di bagian atas kapal selam, memperlihatkan beberapa tiang, termasuk periskop optronik non-tradisional dan tiang pendukung elektronik serta komunikasi terintegrasi.
KCNA melaporkan bahwa kapal selam tersebut memiliki berat 8.700 ton, sebanding dengan kelas Virginia milik Angkatan Laut Amerika Serikat (USN) yang berbobot 7.900 ton.
Namun tak diberitakan mengenai waktu atau kapan kapal selam strategis ini akan diluncurkan dan berapa unit yang akan dibangun.
Pastinya, kehadiran kapal selam nuklir bersenjatakan rudal balistik ini akan menambah daya penggentar Korea Utara, terutama terhadap Korea Selatan, Jepang dan Amerika Serikat yang menjadi lawannya. (RBS)


“KCNA melaporkan bahwa kapal selam tersebut memiliki berat 8.700 ton, sebanding dengan kelas Virginia milik Angkatan Laut Amerika Serikat (USN) yang berbobot 7.900 ton.”
Jika sudah operasional penuh nantinya, boleh adu mekanik dengan pembandingnya secara nyata di Laut Kuning 👍😁
Mantap om Kim….