AIRSPACE REVIEW – Berkepanjangannya konflik Rusia-Ukraina membuat negara-negara NATO mulai memperkuat pertahanannya dengan beragam alutsista baru. Hal ini sebagai antisipasi kemungkinan perang yang melebar dikemudian hari.
Ini juga dihadapi dan dirasakan oleh Denmark, yang kini telah memesan Skorpion 2, sistem peletakan ranjau jarak jauh dan cepat buatan Dynamit Nobel Defence (DND) dari Jerman.
Secara resmi Kementerian Pertahanan Denmark mengungkapkan telah memesan sebanyak delapan sistem tersebut, dengan target pengiriman tahun 2026.
Skorpion 2 termasuk sistem persenjataan baru. Sistem ini pertama kali didemonstrasikan pada musim panas tahun 2024 lalu di pameran Eurosatory 2024 di Prancis.
Skorpion 2 adalah sistem modular yang dapat dipasang pada sasis apa pun, seperti truk Unimog atau kendaraan darat nirawak (UGV).
Pada konfigurasi standar, kendaraan dapat mengusung dua atau empat rak peluncur, yang masing-masing diisi dengan lima magasin berisi 20 ranjau antitank AT2+, dengan total 400 ranjau.
Ranjau-ranjau tersebut dapat disebar oleh Skorpion 2 dalam waktu hanya 10 menit, menciptakan ladang ranjau sepanjang 2 km.
Ranjau darat jenis AT2+ memiliki berat 2,2 kg dan dilengkapi multi-sensor, yang memiliki mekanisme penonaktifan otomatis bawaan hingga empat hari.
Dibekali hulu ledak dengan inti kejut mampu menembus lapisan baja hingga setebal 14 cm, ledakan ranjau AT2+ cukup untuk menghancurkan kendaraan lapis baja dari bawah.
Pembelian sistem semacam itu masih sangat jarang bagi negara-negara Eropa. Karena sarana seperti itu hanya dibutuhkan untuk perang skala penuh dengan musuh yang memiliki formasi mekanis yang signifikan.
Meskipun Denmark tidak berbatasan langsung dengan Rusia, Kopenhagen saat ini sedang membangun sistem pertahanannya untuk menghadapi hal yang terburuk jika perang antara dua pecahan negara eks Soviet tersebut meluas. (RBS)

