AIRSPACE REVIEW – Untuk pertama kalinya di Dubai Airshow 2025, Rusia melalui United Engine Corporation (UEC), bagian dari Perusahaan Negara Rostec, memamerkan mesin turbofan 177S generasi kelima.
Mesin 177S (Izdeliye 117S/AL-41F1S) dirancang khusus untuk menjadi dapur pacu baru jet tempur generasi kelima Su-57 dan Su-75.
Meski begitu, karena ukuran dan bobotnya yang sama dengan mesin lama AL-31F/FP yang digunakan Su-27, mesin ini dapat juga digunakan pada keluarga jet tempur Su-27/30 termasuk Su-30, Su-33, maupun Su-34.
Perlu diketahui bahwa mesin 177S (AL-41FS) telah menjadi standar mesin jet tempur Su-35S. Sementara Su-57 saat ini masih menggunakan mesin 177 (AL-41F). Huruf S dapat diartikan sebagai penanda “Spesial”.
Mesin ini akan menjadi mesin tahap kedua bagi Su-57, sebelum menggunakan mesin yang lebih optimal lagi, yang kini masih dikembangkan UEC, yaitu Izdeliye 30 (AL-51F1).
Mesin 177S memiliki waktu antar overhaul (TBO) 1.500 jam dengan masa pakai spesifik telah ditingkatkan menjadi 6.000 jam, dan konsumsi bahan bakar yang lebih irit, yaitu kurang dari 0,67 kg/kgf x jam.
Pengertian dari TBO adalah bahwa mesin harus dilepas dari pesawat untuk menjalani siklus overhaul setiap mencapai 1.500 jam terbang.
Sementara masa pemakaian 6.000 jam, menunjukkan bahwa masa pakai mesin akan berakhir setelah mencapai penggunaan jam terbang sebanyak itu, dan telah melewati empat kali overhaul (setiap 1.500 jam terbang).
Mesin baru 177S menghasilkan kekuatan dorong (thrust) afterburner maksimum 14.500 kgf. Dorongan peningkatan sebesar 16% ini meningkatkan kemampuan super-maneuverability pesawat.
Sementara kekuatan dorongan kering (dry thrust) maksimum sebesar 9.000 kgf, memungkinkan pesawat melaksanakan penerbangan supercruise, yaitu kecepatan supersonik tanpa penggunaan afterburner.
Peningkatan ini adalah kunci untuk memberikan kemampuan supercruise pada Su-35 dan Su-57.
Supercruise adalah kemampuan untuk mempertahankan kecepatan supersonik tanpa menggunakan afterburner, yang secara dramatis menghemat bahan bakar dan memperluas jangkauan tempur.
Walau masih menggunakan mesin 177 (AL-41F), Su-57 pada dasarnya telah memiliki kemampuan supercruise karena perpaduan mesin dengan desain siluman jet tersebut.
Mesin turbofan 177S memiliki berat kering 1.530 kg, dengan diameter saluran masuk 905 mm.
Mesin ini dilengkapi kompresor tekanan rendah tiga tahap, sistem kendali otomatis digital otoritas penuh (FADEC) dengan sirkuit kendali hidromekanis cadangan dan sistem diagnostik terintegrasi, serta kendali vektor dorong.
Desain kipas memastikan pengoperasian mesin 177S yang aman jika kemasukan benda asing atau burung. Selain itu, mesin ini memberikan peningkatan daya untuk sistem elektronik pesawat modern.
Sistem Kontrol Vektor Dorong (Thrust Vector Control/TVC) memungkinkan pergerakan nosel mesin untuk meningkatkan kelincahan manuver pesawat.
Sementara FADEC, mengontrol mesin secara elektronik yang menghasilkan respons throttle yang lebih cepat, efisiensi bahan bakar yang lebih baik, dan integrasi yang mulus antara kontrol mesin dan sistem kontrol penerbangan pesawat seperti TVC.
UEC menerangkan, saat ini pihaknya sedang menyelesaikan pengujian mesin baru 177S pada Su-57 dan mempersiapkannya untuk produksi massal.
Berita terdahulu menyatakan, Rusia sedang mengembangkan Su-57M yang dilengkapi dengan mesin AL-51F1. (RNS)

