China meresmikan kapal induk ketiga, asli buatan dalam negeri yang pertama

China meresmikan kapal induk Fujian (2)Istimewa

AIRSPACE REVIEW – China pada 5 November lalu telah meresmikan kapal induk terbarunya, Fujian (Type 003/CV-18), setelah melewati serangkaian uji coba laut yang ekstensif. Kapal induk ketiga ini diresmikan pada Rabu lalu di sebuah pangkalan angkatan laut di Pulau Hainan, China selatan oleh Presiden Xi Jinping.

Fujian adalah kapal induk ketiga Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat (PLAN) dan yang pertama dirancang serta dibangun sendiri oleh China secara mandiri.

Kapal dengan bobot 80.000 ton ini merupakan contoh paling nyata dari upaya besar-besaran China untuk memiliki kekuatan yang dimodernisasi pada tahun 2035.

Beijing berharap dapat menutup kesenjangan dengan Angkatan Laut Amerika Serikat (US Navy) pada tahun 2050-an, yang saat ini memiliki 11 kapal induk nuklir.

Dengan memiliki kapal induk yang memadai, PLAN memiliki jaringan pangkalan di samudra luas yang memungkinkannya mempertahankan kehadiran di seluruh dunia.

“Kapal induk adalah kunci bagi visi kepemimpinan China untuk menjadikan China sebagai kekuatan besar dengan angkatan laut yang mampu beroperasi di perairan biru, atau angkatan laut yang mampu memproyeksikan kekuatan jauh dari perairan pesisirnya, ujar Greg Poling, Direktur Asia Maritime Transparency Initiative di Center for Strategic and International Studies.

Dengan memiliki kapal induk, China dapat mengontrol dan mendominasi perairan dekat Laut Cina Selatan, Laut Cina Timur, dan Laut Kuning di sekitar Rantai Pulau Pertama, yang membentang ke selatan melalui Jepang, Taiwan, dan Filipina.

Lebih jauh di Pasifik, China juga dapat memperebutkan kendali Rantai Pulau Kedua, tempat AS memiliki fasilitas militer penting di Guam dan di tempat lain.

Berbeda dengan dua kapal induk China sebelumnya, Liaoning (Type 001/CV-16) dan Shandong (Type 002/CV-17), yang masih menggunakan sistem ski-jump (STOBAR) untuk lepas landas pesawat, Fujian telah menggunakan sistem CATOBAR (Catapult Assisted Take-Off But Arrested Recovery) dengan teknologi EMALS (Electromagnetic Aircraft Launch System).

Teknologi tersebut memungkinkan peluncuran pesawat yang lebih berat dengan muatan bahan bakar dan senjata penuh, termasuk pesawat pendukung berukuran besar seperti pesawat Peringatan Dini dan Kendali Udara (AEW&C).

Fujian adalah salah satu dari sedikit kapal induk di dunia yang menggunakan EMALS, menempatkannya setara dengan kapal induk paling canggih milik Angkatan Laut AS, yaitu USS Gerald R. Ford (CVN-78).

Kemampuan untuk membawa pesawat pengintainya sendiri, tidak seperti dua kapal induk pertamanya, membuat Fujian dapat beroperasi secara lebih luas ketika berada di luar jangkauan dukungan darat.

Salah satu yang menjadi kekurangan kapal induk China, adalah bahwa kapal induknya masih bertenaga konvensional dan bukan kapal induk bertenaga nuklir seperti yang dimiliki AS.

Dari kapasitas membawa muatan pesawat juga lebih sedikit dibandingkan kapal induk AS yang berukuran lebih besar.

Fujian dapat membawa setidaknya 40 pesawat sayap tetap dan 12 helikopter, total lebih dari 50 buah, lebih banyak dibanding dua kapal induk sebelumnya.

Meski demikian, dengan diresmikannya Fujian, menunjukkan bahwa China telah tumbuh menjadi salah satu penguasa baru di lautan luas.

Kapal induk ini dilengkapai dengan jet tempur J-15T, J-35, dan KJ-600 AEW&C. (RNS)

One Reply to “China meresmikan kapal induk ketiga, asli buatan dalam negeri yang pertama”

  1. “Dengan memiliki kapal induk, China dapat mengontrol dan mendominasi perairan dekat Laut Cina Selatan, Laut Cina Timur, dan Laut Kuning di sekitar Rantai Pulau Pertama, yang membentang ke selatan melalui Jepang, Taiwan, dan Filipina.”

    LCS khususnya sudah dalam jangkauan Fujian, akankah vis a vis dengan kapal induk Ford class US Navy nantinya? 🤔

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *