Tidak tertandingi di dunia, Putin puji rudal jejalah bertenaga nuklir Burevestnik dan drone bawah air Poseidon penghasil tsunami radioaktif

Putin puji rudal jelajah Burevestnik dan drone nuklir bawah air PoseidonRussian MoD files

AIRSPACE REVIEW – Presiden Rusia Vladimir Putin memuji rudal jelajah bertenaga nuklir Burevestnik yang memiliki jarak jelajah tak terbatas, serta kendaraan tanpa awak bawah air Poseidon yang dapat menghasilkan tsunami radioaktif dan menghancurkan kota-kota di pesisir dalam sekejap.

Orang nomor satu di Federasi Rusia itu menyebut kedua sistem persenjataan Rusia ini tidak tertandingi di dunia.

Hal itu dikatakan Putin dalam upacara pemberian penghargaan kepada pengembang Burevestnik dan Poseidon.

“Dalam hal jangkauan terbangnya, Burevestnik melampaui semua sistem rudal yang dikenal di dunia. Rudal ini memiliki presisi tinggi dan mencapai target tepat waktu,” ujarnya dikutip TASS.

Sebelumnya, Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Rusia, Valery Gerasimov, melaporkan kepada Panglima Tertinggi Militer Vladimir Putin pada 26 Oktober bahwa uji coba Burevestnik telah berhasil diselesaikan.

Selama uji coba, rudal tersebut tetap mengudara selama 15 jam dan menempuh jarak 14.000 km.

Gerasimov menekankan bahwa angka tersebut bukanlah akhir dari kemampuan Burevestnik.

Ia mencatat bahwa rudal tersebut mampu melakukan semua manuver vertikal dan horizontal yang diperlukan selama penerbangan, menunjukkan kemampuannya yang canggih untuk menghindari sistem anti-rudal dan pertahanan udara.

Sementara terkait Poseidon, Putin mengatakan bahwa kendaraan bawah air nirawak bertenaga nuklir tersebut melampaui semua kapal permukaan modern dalam hal kecepatannya.

“Tentu saja, pengembang Poseidon harus menyelesaikan tugas-tugas khusus yang berkaitan dengan pengendalian sistem bawah air. Maksud saya, material, suku cadang, dan komponen canggih dibutuhkan untuk memastikan kecepatan tinggi dan kedalaman perendaman hingga 1.000 meter. Soal kecepatan, kecepatannya berkali-kali lipat melampaui semua kapal permukaan modern,” kata Putin.

Sebelumnya pada 29 Oktober lalu, Putin mengumumkan bahwa Rusia telah menguji kendaraan bawah air nirawak bertenaga nuklir Poseidon.

Poseidon, yang dikenal juga dengan kode nama Rusia Status-6 (GRAU index 2M39), merupakan perpaduan antara torpedo berat dengan kendaraan bawah air nirawak (UUV) atau drone bawah air yang memiliki kemampuan nuklir.

Senjata dahsyat ini ditenagai oleh reaktor nuklir yang memberikannya jangkauan operasional yang praktis tak terbatas seperti halnya rudal jelajah Burevestnik.

Kemampuan menyelamnya hingga 1.000 meter di bawah permukaan air membuatnya sulit dideteksi dan dicegat oleh sistem pertahanan yang ada.

Dengan panjang hingga sekitar 20 m dan berat sekitar 100 ton, Poseidon jauh lebih besar daripada torpedo konvensional, sehingga memerlukan kapal selam pengangkut khusus, seperti kapal selam nuklir Belgorod.

Senjata ini dirancang untuk membawa hulu ledak nuklir berdaya ledak tinggi, spekulasi menyebut hingga puluhan megaton.

Poseidon akan meledakkan hulu ledak nuklirnya di bawah air di dekat pantai atau pelabuhan. Hal ini akan menimbulkan ledakan bawah air yang sangat kuat dan memicu gelombang besar menyerupai tsunami yang dapat menghancurkan kota-kota di pesisir. Sumber terbuka menyebut gelombangnya bisa setinggi ratusan meter.

Hulu ledak nuklir yang diledakkan di bawah air akan mencampur sejumlah besar material radioaktif ke dalam gelombang air laut dan menciptakan tsunami radioaktif yang sangat berbahaya dan dapat menyebabkan kota tidak dapat dihuni selama beberapa dekade.

Makna Sejarah Abad ke-21

Putin menekankan, pengembangan rudal jelajah nuklir Burevestnik dan wahana bawah air nirawak nuklir Poseidon memiliki makna sejarah bagi Rusia sepanjang abad ke-21.

“Hasil yang telah Anda capai, tanpa berlebihan, memiliki makna sejarah bagi rakyat kami, untuk memastikan keamanan dan keseimbangan strategis selama beberapa dekade mendatang, dan dapat kami katakan dengan yakin untuk sepanjang abad ke-21,” ujarnya.

Presiden Rusia mencatat bahwa penciptaan kedua persenjataan tersebut saling terkait erat.

“Teknologi dan inovasi teknologi yang digunakan di dalamnya dalam banyak hal unik dan saling melengkapi,” ujar kepala negara. (RNS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *