AIRSPACE REVIEW – Inggris, Italia, dan Jepang membentuk sebuah konsorsium mesin multinasional yang akan mengembangkan sistem propulsi untuk jet tempur generasi berikutnya GCAP (Global Combat Air Programme).
Konsorsium yang terdiri dari perusahaan Rolls-Royce dari Inggris, Avio Aero dari Italia, dan IHI dari Jepang ini mengumumkan perjanjian kerja sama baru dengan Edge Wing, usaha patungan yang dibentuk oleh BAE Systems Inggris, Leonardo Italia, dan JAIEC, Jepang.
Menurut pernyataan bersama, perluasan kolaborasi ini akan mempercepat pengembangan demonstrator mesin XFP30 dan memperlancar transisi dari kontrak nasional ke kerangka kerja internasional yang terpadu.
Langkah ini bertujuan untuk memperdalam upaya rekayasa bersama dan meletakkan dasar bagi produksi penuh mesin untuk jet tempur generasi keenam GCAP.
Mesin XFP30 diharapkan akan dilengkapi berbagai teknologi mutakhir, termasuk pendinginan canggih, material tahan suhu tinggi, dan manufaktur aditif.
Dilaporkan, saat ini para insinyur Rolls-Royce, Avio Aero, dan IHI telah mulai membeli perangkat keras dan melakukan tinjauan desain bersama, untuk pembuatan prototipe mesin XFP30 tersebut.
Salah satu tonggak teknis terbaru program ini adalah keberhasilan uji coba pembakar (combustor) yang diproduksi menggunakan teknologi manufaktur lapisan aditif (additive layer manufacturing/ALM) yang canggih.
Combustor menggabungkan geometri kompleks untuk memungkinkan jalur pendinginan mesin yang lebih baik.
Hal ini memungkinkan turbin beroperasi pada suhu yang lebih tinggi sekaligus mengurangi keausan komponen, sehingga meningkatkan daya tahan dan efisiensi operasional mesin.
Mesin XFP30 diharapkan dapat menggerakkan armada jet tempur siluman masa depan tiga negara maju ini pada 2030-an.
Jika berjalan lancar, penerbangan perdana prototipe jet tempur GCAP ini diperkirakan akan dilakukan dalam beberapa tahun mendatang. (RBS)


Eropa plus Jepang baru bentuk konsorsium sedangkan China sudah take the off