AIRSPACE REVIEW – Industri pesawat Korea Selatan, Korea Aerospace Industries, telah memulai produksi massal jet tempur generasi 4,5 KF-21 Boramae untuk Angkatan Udara Korea Selatan (ROKAF).
Pemerintah Korea Selatan saat ini telah memesan 40 KF-21 dari target penerimaan pesawat sebanyak 120 unit pada tahun 2032.
Kontrak pertama mencakup 20 KF-21 Block I telah dilaksanakan pada Juni 2024. Kemudian kontrak kedua juga dengan pesanan 20 pesawat telah dilakukan pada Juni 2025.
Pengiriman pesawat KF-21 pertama dijadwalkan pada tahun 2027, diikuti oleh pengiriman dari kontrak kedua sehingga seluruh 40 pesawat dapat diterima ROKAF pada tahun 2028.
Selanjutnya, Seoul berencana untuk menandatangani kontrak pemesanan ketiga mencakup 60 pesawat tambahan. Berbeda dengan kontrak pertama, pesawat yang akan dipesan dalam kontrak ketiga tersebut merupakan KF-21 Block II.
KAI dalam rilisnya menyatakan, program KF-21 mempekerjakan lebih dari 250 pemasok domestik, termasuk Hanwha Systems untuk pengembangan radar, LIG Nex1 untuk sistem persenjataan elektronik dan rudal, dan Korean Air untuk manufaktur komponen.
Radar AESA KF-21 yang dikembangkan secara domestik menunjukkan kemajuan salah satu teknologi pertahanan dalam negeri Korea Selatan paling kompleks.
Konfigurasi KF-21 Block I berfokus pada superioritas udara, dilengkapi sepuluh gantungan eksternal untuk membawa berbagai persenjataan termasuk rudal udara ke udara jarak jauh MBDA Meteor dari Prancis.
Pesawat juga dilengkapi kokpit digital canggih dengan antarmuka layar sentuh kaca. Secara teknologi, Block I walau bukan jet tempur generasi kelima, pesawat ini memiliki karakteristik siluman terbatas.
Kemudian pada KF-21 Block II, yang sedang dalam tahap finalisasi desain, pesawat akan memiliki karakteristik siluman penuh di mana sistem persenjataan ditempatkan di dalam ruang senjata internal.
Pesawat juga dilengkapi dengan rangkaian pengacauan dan penanggulangan elektronik canggih. (RNS)


Kapan Indonesia mendapat kan 1 paket prototype nya