AIRSPACE REVIEW – Departemen Luar Negeri AS telah menyetujui potensi penjualan sembilan helikopter HH-60W Jolly Green II ke Norwegia. Heli ini dirancang untuk misi pencarian dan penyelamatan tempur.
Badan Kerja Sama Pertahanan Keamanan AS (DSCA) mengumumkan potensi penjualan hekihopter ini bernilai 2,6 miliar dolar AS termasuk paket peralatan, pelatihan, dan dukungan teknis yang luas.
Berdasarkan kontrak, AS di antaranya akan mengirimkan 22 mesin T700-GE-401C, 21 sistem GPS/INS terintegrasi, 10 sistem peringatan radar AN/APR-52, dan 10 sensor peringatan rudal AN/AAR-57.
Kemudian persenjataan senapan mesin GAU-21, laser inframerah IZLID 200P, dan dispenser penanggulangan AN/ALE-47.
Lalu perangkat lunak perencanaan misi, suku cadang, pelatihan operasional, dan dukungan logistik berkelanjutan, dengan keterlibatan langsung dari pemerintah AS dan industri pertahanan Amerika.
Sikorsky Aircraft Corporation, anak perusahaan Lockheed Martin, menjadi pemasok utama dalam pengadaan helikopter ke Norwegia ini.
HH-60W adalah versi paling canggih dari UH-60M Black Hawk. Heli ini dapat beroperasi dalam kondisi cuaca ekstrem dan lingkungan dengan ancaman kimia, biologi, atau nuklir.
Salah satu fitur pembeda Jolly Green II adalah keberadaan tangki bahan bakar internal berkapasitas lebih besar, yang menggandakan jangkauan pesawat menjadi sekitar 933 km tanpa memerlukan tangki eksternal.
Heli ini juga memiliki fleksibilitas muatan yang lebih besar dan ruang internal untuk peralatan medis.
HH-60W dilengkapi probe pengisian bahan bakar di udara, sehingga memungkinkan untuk melaksanakan misi yang lebih lama dan jauh.
Sebelumnya, Norwegia juga mengakuisisi enam helikopter MH-60R Seahawk pada Maret 2023. Heli ini akan menggantikan NH90 milik Angkatan Laut Norwegia.
Pengiriman pertama MH-60R dijadwalkan pada musim panas Eropa tahun 2025. (RNS)

