USAF akan jadikan F-22 Raptor sebagai jet tempur berawak pertama yang mengendalikan drone CCA

F-22 RaptorUSAF

AIRSPACE REVIEW – Angkatan Udara AS (USAF) mengatakan jet tempur siluman canggih F-22 Raptor akan menjadi jet tempur berawak pertama yang secara langsung mengendalikan drone otonom generasi berikutnya, Collaborative Combat Aircraft (CCA).

Keputusan tersebut menandai transformasi doktrin peperangan di udara, yaitu mengintegrasikan teknologi kecerdasan buatan dengan platform yang sudah operasional guna mengantisipasi skenario pertempuran di masa depan.

Berdasarkan program Crewed-Piloted Integration (CPI) yang dipimpin oleh Air Force Research Laboratory (AFRL) dan Air Combat Command, F-22 akan dilengkapi dengan sistem komunikasi canggih, avionik yang dimodernisasi, dan antarmuka yang disempurnakan.

Sistem tersebut akan memungkinkan pilot mengendalikan beberapa drone CCA saat terbang.

Meskipun awalnya tidak dirancang untuk peran tersebut, F-22 memiliki keunggulan karena fitur silumannya, sensor canggih, dan konektivitas melalui Interflight Data Link (IFDL).

Penerbangan perdana F-22 yang telah diadaptasi ini direncanakan pada tahun ini dengan evaluasi yang lebih luas sepanjang tahun 2026.

Misi utama pesawat nirawak CCA adalah untuk mendukung pesawat berawak dalam misi, peperangan elektronik, serangan terkoordinasi, dan bahkan sebagai platform pengiriman senjata.

Di antara proyek yang sudah berjalan adalah Gambit (YFQ-42A) dari General Atomics dan Fury (YFQ-44A) dari Anduril. Keduanya dikembangkan dengan arsitektur modular dan kecerdasan buatan di dalamnya.

USAF akan menggunakan eksperimen F-22 ini sebagai jembatan menuju masuknya pesawat tempur generasi keenam ke dalam layanan di bawah program Next Generation Air Dominance (NGAD) yang masih dalam tahap pengembangan.

Sementara itu, Raptor yang diharapkan akan tetap beroperasi hingga sekitar tahun 2030 akan memainkan peran strategis sebagai pusat komando tempur, yang mengoordinasikan tindakan hingga empat pesawat tanpa awak secara bersamaan.

USAF berencana mengoperasikan sekitar 1.000 pesawat CCA untuk melengkapi armada pesawat tempur berawak. (RNS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *