AIRSPACE REVIEW – Inggris secara resmi membuka pintu bagi partisipasi Kanada untuk bergabung dalam proyek Global Combat Air Program (GCAP). Ini adalah program jet tempur generasi keenam yang dipimpin oleh Inggris dalam aliansi dengan Italia dan Jepang.
GCAP lahir dari penggabungan proyek Tempest yang dikembangkan BAE Systems, Inggris dan kemudian didukung oleh Italia melalui Leonardo dan Jepang melalui Mitsubishi Heavy Industries (MHI).
Desain Tempest kemudian diintegrasikan dengan desain FX dari Jepang guna membentuk konsep “sistem dari sistem” yang akan mengintegrasikan pesawat tempur berawak, pesawat nirawak, dan teknologi kecerdasan buatan (AI).
Di antara kemampuan yang sedang dipelajari adalah sensor terintegrasi, senjata energi terarah, dan kokpit realitas tertambah. Elemen-elemen ini akan menempatkan GCAP di garis depan penerbangan tempur global.
GCAP dikoordinasikan oleh Organisasi Pemerintah Internasional (GIGO) yang berpusat di Inggris. Selain mencakup tiga raksasa industri pesawat dari ketiga negara, program ini juga melibatkan lebih dari seribu pemasok di seluruh dunia.
Kanada dinilai akan menjadi penguatan alami bagi GCAP, terutama karena Kanada merupakan anggota aliansi intelijen Five Eyes dan memiliki hubungan militer historis dengan Inggris.
Pemilihan F-35 oleh Kanada baru-baru ini sebagai jet tempur barunya juga menyelaraskan doktrinnya dengan beberapa operator GCAP, yang pada akhirnya akan memasilitasi integrasi ke dalam program tersebut.
Menteri Pertahanan Maria Eagle mengatakan bahwa “pintu terbuka” bagi keanggotaan Kanada, yang dapat memperluas kemampuan industri dan teknologi konsorsium, serta memperdalam hubungan pertahanan transatlantik.
Sebelumnya diberitakan, negara-negara seperti Swedia dan Arab Saudi juga telah menyatakan minatnya pada GCAP, tetapi mereka masih menghadapi hambatan yang signifikan.
Swedia menghadapi ketidakpastian anggaran terkait masa depan Gripen. Sementara Arab Saudi menghadapi pembatasan ekspor dan masalah transfer teknologi, terutama dari Jepang.
Meskipun demikian, London dan Roma telah menunjukkan fleksibilitas dalam bernegosiasi dengan Riyadh, dalam strategi perluasan program secara bertahap.
Bagi Kanada, bergabung dengan GCAP akan membuka akses langsung ke teknologi mutakhir dan penguatan strategis dengan sekutu-sekutu utama Barat. (RNS)

