AIRSPACE REVIEW – Russian Helicopters, bagian dari Perusahaan Negara Rusia Rostec, untuk pertama kalinya sejak 2019 kembali berpartisipasi dalam Pameran Maritim dan Dirgantara Internasional LIMA 2025 di Langkawi, Malaysia.
Di pameran yang berlangsung pada 20-24 Mei ini, Russian Helicopters memperkenalkan tiga unit helikopter andalan terbarunya, yakni helikopter offshore Mi-171A3, helikopter pemadam kebakaran Ka-32A11M, dan helikopter serbaguna Ansat.
Perusahaan mengatakan, helikopter serbaguna Mi-171A3 sangat sesuai dengan kebutuhan negara-negara peserta LIMA, terutama Malaysia.
Sebagai negara eksportir utama sumber daya alam dengan cadangan minyak lebih dari 4 miliar barel, Malaysia dan banyak negara Asia lainnya yang memiliki garis pantai panjang atau wilayah eksplorasi lepas pantai, membutuhkan armada udara yang dapat diandalkan di darat maupun di laut, dan Mi-171A3 hadir menjawab kebutuhan tersebut.
Dirancang khusus untuk industri minyak dan gas, Mi-171A3 ditujukan untuk transportasi personel dan kargo ke platform pengeboran lepas pantai, serta misi pencarian dan penyelamatan di laut lepas.
Helikopter ini memiliki berat lepas landas maksimum 13 ton, mampu mengangkut beban hingga 4 ton, dan jarak tempuhnya dapat mencapai 1.000 km dengan tangki bahan bakar tambahan.
Kapasitasnya mencapai 24 penumpang, terbesar di kelas helikopter offshore yang sudah diproduksi massal.
Mi-171A3 dilengkapi dengan teknologi keselamatan modern, termasuk sistem avionik canggih untuk navigasi di atas laut dan wilayah tanpa penanda visual, serta struktur badan dan sistem bahan bakar yang tahan benturan hingga 20g.
Tangki bahan bakar ditempatkan di bawah lantai dalam fuselage, sementara jendela dapat didorong ke arah luar untuk evakuasi darurat.
Helikopter ini juga memiliki sistem pendaratan darurat otomatis di atas air dan rakit penyelamat eksternal.
Sementara helikopter ringan serbaguna Ansat tersedia dalam berbagai konfigurasi, yaitu penumpang, medis, dan misi pencarian serta penyelamatan (SAR). Seluruh varian ini sangat relevan untuk kebutuhan negara-negara di kawasan Asia-Pasifik.
Keunggulan utama Ansat antara lain ialah kabin yang luas dan fleksibel, serta biaya operasional rendah sepanjang siklus hidupnya.
Ansat tidak memerlukan perawatan khusus dan mampu bertahan meski disimpan di luar hanggar.
Helikopter ini dapat disiapkan untuk terbang dalam waktu singkat serta mampu mendarat di area sempit tanpa landasan seperti jalan raya atau ruang terbatas di kawasan perkotaan.
Struktur desain Ansat memungkinkan konversi cepat antara mode angkut barang dan penumpang. Helikopter ini juga telah tersertifikasi untuk pengoperasian pada suhu hingga +50°C dan cocok untuk iklim tropis.
Selain itu, kondisi geografis pegunungan yang menantang dan risiko kebakaran hutan di Malaysia menjadikan helikopter khusus pemadam kebakaran sebagai bagian penting dalam armada penerbangan nasional.
Berdasarkan pengalaman operator dari berbagai negara, helikopter Ka-32 merupakan salah satu yang terbaik di dunia dalam menjalani misi pemadaman api.
Lebih dari 190 unit Ka-32 saat ini digunakan di setidaknya 20 negara di dunia.
Di LIMA 2025, Russian Helicopters juga memperkenalkan versi terbaru Ka-32A11M yang telah dimodernisasi dan dilengkapi dengan sistem pemadam kebakaran SP-32 buatan Rusia.
Helikopter ini mengungguli pesaingnya dari negara lain dalam hal efisiensi. Dalam satu kali misi, heli ini mampu mengangkut hingga 4.000 liter air dan 400 liter busa pemadam kebakaran.
Model terbaru ini juga telah dibekali sistem kontrol digital dan fitur ergonomis yang telah ditingkatkan untuk proses pengambilan dan pelepasan air.
Pameran Maritim dan Dirgantara Internasional di Langkawi (LIMA) telah diselenggarakan sejak 1991 setiap dua tahun sekali dan merupakan yang terbesar di kawasan Asia-Pasifik.
Di area pameran statis LIMA, Departemen Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Malaysia (BOMBA) turut memamerkan helikopter Mi-8/Mi-17. BOMBA telah lama mengoperasikan helikopter Mi buatan Rusia dan menorehkan reputasi tinggi dalam hal keandalan dan efektivitas mesin tersebut.
Russian Helicopters atau Vertolety Rossii adalah salah satu perusahaan pionir dunia dalam industri helikopter dan menjadi satu-satunya pengembang sekaligus produsen helikopter di Rusia.
Didirikan pada 2007 dan berkantor pusat di Moskow, Russian Helicopters menaungi lima pabrik helikopter, pusat nasional pengembangan helikopter (terdiri dari dua biro desain), serta perusahaan produksi komponen, bengkel perbaikan pesawat, dan unit layanan pasca-jual baik di dalam maupun luar negeri.
Sementara Rostec adalah perusahaan manufaktur teknologi terbesar di Rusia. Perusahaan ini menaungi lebih dari 800 institusi riset dan manufaktur di 60 wilayah negara.
Rostec adalah pemasok utama persenjataan dan perlengkapan militer untuk kebutuhan dalam negeri, serta mengembangkan berbagai industri sipil berteknologi tinggi di sektor strategis seperti industri penerbangan, mesin, transportasi, energi, alat medis, farmasi, dan material baru.
Portfolio Rostec mencakup merek-merek ternama seperti KAMAZ, UAC, Russian Helicopters, UEC, Uralvagonzavod, Shvabe, Kalashnikov Concern, KRET, High-Precision Systems, Rosoboronexport, Roselektronika, Nacimbio, dan lainnya. Pendapatan konsolidasi Rostec pada 2023 melampaui 2,8 triliun rubel (Rp572 triliun). (RNS)

