AIRSPACE REVIEW – Perusahaan Jiutian dari China dijadwalkan akan memulai uji terbang perdana pesawat nirawak jumbo SS-UAV rancangannya pada bulan Juni 2025.
SS-UAV yang diluncurkan pertama kali ke hadapan publik pada Zhuhai Airshow 2024 ini tergolong sebagai drone HALE (high-altitude long-endurance).
Sayap SS-UAV terbentang lebar, menunjukkan drone ini memiliki kemampuan menjalankan misi pengintaian jarak jauh dan terbang pada ketinggian sangat tinggi.
Di bawah sayapnya terdapat gantungan serbaguna, menunjukkan bahwa drone ini berpotensi membawa berbagai sensor atau bahkan senjata.
Sementara pada bagian hidung SS-UAV, tampaknya terdapat pod sensor yang dilengkapi kamera, radar, dan instrumen pengintaian lainnya.
Berdasarkan video promosi, terungkap SS-UAV juga dapat berperan sebagai mother ship atau pesawat induk yang mampu meluncurkan 100 drone kamikaze mini.
Drone-drone kamikaze dilepaskan dari tempat penyimpanannya yang berada di sisi kiri dan kanan badan SS-UAV.
Pesawat induk SS-UAV yang terlibat operasi bersama dipastikan akan merepotkan sistem pertahanan udara lawan untuk menangkis ratusan drone kamikaze.
Serangan ratusan drone kamikaze ini juga dapat menimbulkan kerusakan signifikan bagi target-target yang disasarnya. (RBS)