AIRSPACE REVIEW – Kementerian Situasi Darurat Kirgistan dikabarkan akan mengakuisisi dua helikopter KUH-1 beserta perlengkapannya dari Korea Selatan dengan nilai sekitar 71 juta dolar AS.
Helikopter tersebut nantinya akan digunakan oleh Perusahaan Penerbangan Negara SAEMES untuk menjalankan misi pencarian dan penyelamatan (SAR) .
Saat ini, untuk misi SAR di daerah pegunungan, Kementerian Situasi Darurat hanya mengandalkan satu heli Mi-8MTV-1 sumbangan dari Rusia pada tahun 2023.
KUH-1 merupakan helikopter serbaguna bermesin ganda yang dikembangkan oleh perusahaan kedirgantaraan KAI (Korea Aerospace Industries).
KUH-1 diawaki dua kru. Heli ini dapat mengangkut 13-18 penumpang serta sanggup membawa muatan eksternal hingga 2,7 ton.
Heli dengan berat lepas landas maksimum (MTOW) 8.709 kg ini ditenagai dua mesin turboshaft Hanwha Aerospace T700-701K, masing-masing berdaya 1.383 kW (1.855 shp)
KUH-1 memiliki kecepatan maksimum 283 km/jam, ketinggian terbang hingga 4.595 m, dan hovering hingga 2.700 m.
Saat ini, keluarga KUH-1 baru digunakan oleh operator militer dan sipil dari Korea Selatan.
Sementara calon pengguna ekspor pertama KUH-1 adalah Irak, yang telah menandatangani kontrak dengan KAI pada Desember 2024, untuk pengadaan dua unit helikopter. (RBS)