AIRSPACE REVIEW – PT PAL Indonesia kembali dipercaya oleh Angkatan Laut Filipina (PN) dalam program modernisasi armada kapal perangnya. Di tengah pembangunan kapal jenis Landing Dock milik PN yang ke-3 dan ke-4, PT PAL kini bersiap melakukan docking pemeliharaan dan perbaikan kapal Strategic Sealift Vessel (SSV) BRP Tarlac 601.
Kapal tersebut telah bersandar di Dermaga Semenanjung Barat, fasilitas Divisi Pemeliharaan dan Perbaikan PT PAL Indonesia.
Kedatangan kapal BRP Tarlac 601 disambut oleh Direktur Produksi PT PAL Diana Rosa beserta jajaran.
Kapal ini segera menjalani docking program Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO), sekaligus sebagai proyek MRO kapal perang internasional pertama dalam sejarah PT PAL.
Diana Rosa mengatakan, PT PAL merasa terhormat mendapat kepercayaan terus menerus dari Angkatan Laut Filipina dalam memodernisasi armadanya sejak lama.
PT PAL berhasil memenangi proses tender terbuka untuk proyek MRO tersebut, mengungguli galangan-galangan lokal asal Filipina.
Kemenangan tersebut menegaskan bahwa layanan purnajual PT PAL, mulai dari pembangunan, pemeliharaan, hingga perbaikan kapal yang diakui secara regional dan global, tulis PT PAL Indonesia dalam rilisnya yang diterima Airspace Review.
Sebagai kapal perang terbesar yang dioperasikan PN sejak 2016, BRP Tarlac 601 merupakan produk ekspor unggulan karya anak bangsa Indonesia.
Pada proyek MRO kali ini, fokus utama pekerjaan mencakup sistem propulsi, perawatan Bawah Garis Air (BGA), serta sistem katup, dengan waktu pengerjaan ditargetkan selama empat bulan.
Kolaborasi ini menjadi simbol penguatan hubungan pertahanan antara Indonesia dan Filipina, serta potensi kelanjutan kerja sama pada kapal-kapal lain seperti sister ship-nya, BRP Davao Del Sur 602.
Diana menambahkan, PT PAL berkomitmen untuk berpegang teguh pada kualitas dan profesionalisme. PT PAL Indonesia tampil sebagai mitra solutif bagi kekuatan maritim ASEAN dengan menjadi penyedia layanan pertahanan yang inklusif, mandiri, dan berstandar internasional.
BRP Tarlac tidak hanya sebagai wajah kekuatan Angkatan Laut Filipina tapi juga hasil dari kolaborasi teknis dan diplomasi pertahanan yang solid antara kedua negara.
“Kami percaya kolaborasi ini akan terus tumbuh dan memperkuat solidaritas maritim Asia Tenggara. Kami sangat berharap, proyek ini berjalan lancar dan menjadi langkah positif menuju kerja sama yang lebih luas dan berkelanjutan di masa depan,” pungkas Diana.
Sementara itu, Komandan BRP Tarlac 601 Capt. Fredie C. Parpan menyampaikan menyampaikan kapal ini tiba di Surabaya setelah 8 hari perjalanan dari Filipina.
“Kami tiba dengan selamat di galangan kapal PT PAL, ini adalah bukti dari dua hal, keahlian luar biasa dari kapal ini, yang dibangun oleh tangan-tangan Indonesia, dan dedikasi para awak kami yang terus menavigasikannya,” kata dia.
Capt Fredie juga menyampaikan akan adanya peluang pembelajaran bagi awak kapal Angkatan Laut Filipina di BRP Tarlac 601.
“Kami disini dijadwalkan untuk dry docking dan perbaikan lainnya. Lebih dari itu, kami melihat peluang selain memulihkan kondisi material kapal, juga kesempatan yang berharga untuk pembelajaran. Personel kami akan memiliki kesempatan untuk mengamati dan terlibat dalam proses perbaikan, memperluas pengetahuan teknis mereka dan membiasakan diri dengan standar dan praktik galangan kapal internasional” tutup Fredie. (RNS)