Butuh tambahan 20 miliar USD untuk menyelesaikan program NGAD, Kendall: Dilanjutkan atau tidak, tergantung kebijakan Presiden Trump

Lockheed Martin NGADLockheed Martin

AIRSPACE REVIEW – Rencana Angkatan Udara AS (USAF) untuk memiliki jet tempur generasi keenam sebagai pengganti F-22 Raptor masih di persimpangan jalan. Tahun lalu, USAF telah menghentikan sementara program Next Generation Air Dominance (NGAD) karena terkendala anggaran.

Menteri Angkatan Udara AS, Frank Kendall, saat berbicara di forum Center for Strategic and International Studies (CSIS) pada hari Senin mengatakan, dibutuhkan anggaran tambahan sedikitnya 20 miliar dolar AS (USD) untuk menyelesaikan riset dan pengembangan program NGAD.

Oleh karena itu, semua akan tergantung pada kebijakan Presiden AS yang baru, Donald Trump, untuk menelaah program ini dan mengambil keputusan dilanjutkan atau tidak.

Kendall sendiri telah berulang kali melontarkan ide untuk membuat jet tempur masa depan yang berbiaya rendah. Namun demikian, kriteria untuk jet tempur jenis ini pun masih harus dirumuskan.

Saat ini, ia sebenarnya lebih condong pada pengembangan pesawat nirawak Collaborative Combat Aircraft (CCA) yang akan menjadi pendamping jet tempur berawak dalam melaksanakan misinya. Dikatakan bahwa desain CCA masih berada di atas meja.

Terkait NGAD, ia menegaskan bahwa USAF membuka pintu lebar-lebar bagi dilanjutkannya program NGAD, seperti telah dirintis sebelumnya, dengan konsekuensi anggaran yang besar.

Dilanjutkannya program NGAD, kata dia, akan bergantung pada kebijakan Presiden AS yang baru, Donald Trump, yang akan dilantik pada 20 Januari mendatang.

“Dua hal yang membuat kami memikirkan kembali platform itu. Salah satunya adalah anggaran,” kata dia.

“Dengan tingkat anggaran saat ini yang kami miliki, sangat, sangat sulit untuk melihat bagaimana kami mungkin mampu membeli platform itu. Kami membutuhkan tambahan 20 miliar dolar untuk R&D (riset dan pengembangan), dan kemudian kami harus … mulai membeli pesawat terbang dengan biaya kelipatan F-35 yang tidak akan pernah mampu kami beli lebih dari jumlah yang sedikit,” tambah dia, dikutip The War Zone.

Tidak jelas berapa banyak yang telah dibelanjakan USAF hingga saat ini untuk program jet tempur NGAD.

Kompetisi formal program ini telah berlangsung sejak 2023. Angkatan Udara meminta 276 juta USD dan 815 juta USD pada Tahun Anggaran 2024 dan 2025, masing-masing, untuk pengurangan risiko dan pekerjaan pengembangan lainnya.

Itu adalah bagian dari permintaan pendanaan lebih dari 1,9 miliar USD dan hampir 2,75 miliar USD dalam siklus anggaran tersebut untuk seluruh inisiatif NGAD.

Aliran dana rahasia dan uang yang dihabiskan untuk mendukung upaya selama dekade terakhir, termasuk untuk menghasilkan demonstran terbang, juga merupakan bagian dari hal itu.

Untuk diketahui, program F-22 menghabiskan biaya sekitar 70 miliar USD secara total di mana sekitar 30 miliar USD di antaranya digunakan untuk penelitian dan pengembangan awal.

USAF sebelumnya telah menyusun rencana untuk mengakuisisi sekitar 200 jet NGAD baru untuk menggantikan F-22.

Bedanya, Kendall pernah mengatakan di masa lalu bahwa setiap pesawat NGAD dapat berharga tiga kali lipat harga satuan rata-rata F-35 Lightning II, atau lebih dari 300 juta per unit. (RNS)

One Reply to “Butuh tambahan 20 miliar USD untuk menyelesaikan program NGAD, Kendall: Dilanjutkan atau tidak, tergantung kebijakan Presiden Trump”

  1. Melihat karakter Trump dan slogannya “Make America Great Again” sepertinya program NGAD USAF tetap dilanjutkan disamping proyek CCA tetap berjalan, lalu bagaimana dengan F/A-XX US Navy yang juga memiliki nilai fantastis?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *