AIRSPACE REVIEW – Jerman yang semula menolak, akhirnya menyetujui penjualan jet tempur Eurofighter Typhoon ke Turkiye. Jerman tergabung dalam konsorsium Eurofighter bersama Inggris, Spanyol, dan Italia.
Menteri Pertahanan Turkiye Yasar Guler mengatakan pada 12 November, Jerman telah memerintahkan otoritas penjualannya untuk menangani penjualan Typhoon ke Turkiye.
Meski demikian, diakui bahwa proses ini masih berjalan dan belum sepenuhnya tuntas.
Ditambahkan bahwa sebelumnya Inggris, Italia, dan Spanyol telah meyakinkan Jerman untuk memberikan respons positif terhadap Turkiye yang ingin membeli Typhoon.
Ankara telah mencanangkan untuk membeli 20 jet Eurofighter Typhoon dengan opsi untuk menambah 20 unit lagi berikutnya. Semua pesawat yang akan dipesan adalah varian terbaru.
Pembahasan mengenai penjualan Typhoon ke Turkiye selanjutnya dibahas dalam kunjungan Menteri Pertahanan Inggris John Healey ke Ankara pada Kamis.
Jerman telah lama mencari keseimbangan antara menjaga hubungan diplomatik dengan sekutu NATO Turki di satu sisi dan kekhawatiran opini publik serta kekhawatiran Eropa tentang keamanan regional di sisi yang ain.
“Pekerjaan teknis terus berlanjut untuk memperoleh jet Eurofighter Typhoon, yang dapat menjadi alternatif guna memenuhi kebutuhan operasional angkatan udara kami,” kata seorang sumber pertahanan Turkiye kepada media.
Hingga saat ini, lebih dari 550 jet Typhoon telah dikirim ke delapan negara, yakni Jerman, Inggris Raya, Italia, Spanyol, Austria, Qatar, Oman, dan Arab Saudi. (RNS)
Sempat ditolak tapi masih dipertimbangkan (menjadi prioritas) karena sesama anggota NATO