AIRSPACE REVIEW – Organisasi Akuisisi dan Logistik Pertahanan Denmark (DALO) telah memberikan kontrak kepada produsen pertahanan Jerman Rheinmetall untuk pengiriman 16 sistem pertahanan udara Skyranger 30.
Kontrak tersebut telah ditandatangani pada tanggal 27 September 2024. Namun, rincian keuangan perjanjian tersebut masih dirahasiakan.
Tahap awal kontrak akan meliputi pengiriman empat turret Skyranger 30 pada akhir tahun 2026 dan 12 sistem sisanya dijadwalkan untuk pengiriman pada tahun 2027 dan 2028.
Militer Denmark belum menyelesaikan pilihan rudal untuk sistem tersebut, meskipun sumber industri menunjukkan bahwa rudal Mistral buatan MBDA Prancis sedang dipertimbangkan.
Senjata utama sistem Skyranger 30 adalah kanon revolver KCE 30 mm yang menggunakan amunisi 30 x 173 mm.
Kanon berkecepatan tinggi ini memiliki jangkauan tembak sekitar 3.000 m dan laju tembakan 1.200 peluru per menit, sehingga sangat efektif terhadap berbagai ancaman udara, termasuk drone, helikopter, dan pesawat terbang rendah.
Fitur utama sistem ini adalah kemampuannya untuk menembakkan Air Burst Munition (ABM), yang diprogram untuk meledak setelah menempuh jarak yang telah ditentukan, melepaskan awan subproyektil tungsten.
Kemampuan ini memungkinkan Skyranger 30 untuk secara efektif menetralkan bahkan drone berukuran kecil yang bergerak cepat..
Angkatan Darat Denmark berencana untuk mengintegrasikan turret Skyranger 30 tersebut ke platform panser Piranha V yang sudah digunakan oleh militer Denmark.
Platform ini memenuhi persyaratan untuk mobilitas dan perlindungan, menjadikannya pilihan yang tepat untuk sistem Skyranger 30.
Akuisisi Skyranger 30 merupakan bagian dari upaya Denmark untuk meningkatkan kemampuan Pertahanan Udara Jarak Sangat Pendek (VSHORAD), sejalan dengan persyaratan NATO.
Sistem ini akan memberikan perlindungan penting bagi unit militer berbasis darat, termasuk pos komando dan pasukan tempur, baik dalam operasi pertahanan nasional maupun internasional.
Sistem Skyranger 30 dirancang untuk beroperasi sebagai bagian dari jaringan pertahanan udara berlapis, yang mampu berintegrasi dengan sistem pertahanan udara lainnya. (RBS)