AIRSPACE REVIEW – Drone FPV (First-Person View) pasukan Ukraina dilaporkan berhasil mencegat beberapa drone mata-mata Merlin-VR Rusia yang langka dan canggih.
Pencegatan tersebut dibuktikan oleh video yang beredar di media sosial, yang sekaligus menunjukkan penembakan jatuh drone Merlin-VR dan Supercam oleh Brigade ke-38 Ukraina.
Drone Merlin-VR, pertama kali diperkenalkan oleh Rusia pada tahun 2021. Drone ini mampu terbang hingga ketinggian 16.000 kaki dan dirancang untuk pengintaian tingkat lanjut baik dalam mode otomatis maupun semi-otomatis.
Merlin-VR dianggap sebagai salah satu pesawat nirawak (UAV) tercanggih di Rusia. Kelompok intelijen sumber terbuka Oryx mencatat, sejak Februari 2022 Rusia hanya kehilangan dua drone Merlin-VR.
Meski demikian, bisa jadi jumlah drone yang hilang lebih besar karena Oryx hanya melacak insiden yang dikonfirmasi secara visual.
Drone Merlin-VR yang dikembangkan oleh Institut Riset Ilmiah Teknologi Telekomunikasi Modern Rusia (SRI STT), disebut memiliki mesin hibrida yang menawarkan kemampuan deteksi akustik yang lebih rendah.
Namun, setelah pasukan Ukraina menembak jatuh salah satu drone ini pada Juni 2022, tidak ditemukan teknologi hibrida, mengacu pemberitaan Defence Blog.
Sebaliknya, drone ini berisi mesin konvensional dan dilengkapi dengan optik termal buatan Prancis (Lynred PICO1024), lensa Israel, serta generator starter dari China.
Intersepsi drone Merlin-VR menyoroti penggunaan inovatif drone FPV yang murah oleh Ukraina dalam menetralkan sistem musuh yang lebih canggih.
Tidak hanya Ukraina, Rusia juga banyak menggunakan drone FPV yang kini semakin terbukti keampuhannya dalam melakukan serangan bunuh diri maupun menangkal persenjataan musuh yang lebih mahal. (RNS)