AIRSPACE REVIEW – Angkatan Laut AS (US Navy) telah berupaya untuk mendapatkan F-16 lama Angkatan Udara Yunani (HAF) yang beberapa waktu ditawarkan kepada negara lain untuk dijual.
Namun upaya US Navy tersebut gagal dengan alasan yang tidak disebutkan.
Kini US Navy mengincar jet tempur F-16 bekas Angkatan Udara AS (USAF) untuk dijadikan sebagai pesawat agresor dalam pelatihan para penerbang tempur di sekolah Top Gun.
Pemberitaan lain menyebut, Yunani tidak menjual F-16 bekasnya ke US Navy karena berniat untuk mendonasikan jet tempur tesebut ke Ukraina.
Baru-baru ini dikatakan bahwa US Navy telah menerima F-16 bekas USAF. Pengiriman pesawat oleh USAF dilakukan ke Skadron Gabungan Tempur 13 (VFC-13) “Fighting Saints” yang bermarkas di Pangkalan Udara Angkatan Laut Fallon, Nevada.
“Setelah mengalami masalah dengan pembelian dari Yunani, kami memanfaatkan rencana Angkatan Udara untuk memensiunkan lebih dari 30 F-16 dengan sisa 2.000 hingga 3.000 jam terbang,” jelas Komandan Traver Fordham, Pejabat Eksekutif VFC-13.
Fordham menerangkan bahwa jet tambahan diperlukan untuk menutupi kekurangan pesawat setelah hanya 12 F/A-18E/F Super Hornet yang tersedia untuk menggantikan armada sekitar 48 F/A-18A/D Hornet lama yang bertugas di Skadron Agresor.
Masalah tersebut diperburuk oleh keputusan US Navy yang terlalu cepat menarik Hornet lamanya akibat biaya operasional yang tinggi.
Pada saat yang sama, penambahan lebih banyak F-16 ke Skadron Agresor US Navy membawa manfaat besar dalam hal kemampuan, terutama dibandingkan dengan F-5N Tiger II sebelumnya.
Sebagai pesawat berperforma tinggi, F-16 dinilai jauh lebih baik dalam meniru musuh yang canggih selama pelatihan tempur udara yang berbeda.
Pembelian pesawat bekas dilakukan karena untuk memesan pesawat baru akan memakan waktu yang lama.
“F-16 yang baru dibangun terlalu mahal dan memakan waktu, jadi kami mencari opsi bekas,” lanjut Fordham.
Sebelumnya Yunani menyatakan berniat menjual sekitar 34 jet F-16C kursi tunggal dan enam jet F-16D Block 30 kursi ganda yang diperoleh berdasarkan program Penjualan Militer Asing Peace Xenia I. Pesawat tersebut diterima pada kurun 1988-1990.
Jet-jet F-16 Block 30 Yunani tersebut telah menjalani perpanjangan masa pakai Falcon UP, yang berarti masih memiliki jam terbang untuk digunakan. (RNS)