Setelah sukses di Thailand, Saab incar pesanan 40 jet tempur Gripen dari Filipina, bersaing dengan F-16 dan KF-21

Gripen for CanadaSaab
ROE

AIRSPACE REVIEW – Saab, yang baru-baru ini dipilih oleh Thailand untuk memodernisasi angkatan udaranya dengan pesawat tempur Gripen, kini mengalihkan perhatiannya ke negara Asia Tenggara lainnya, yakni Filipina.

Perusahaan asal Swedia itu berharap dapat mengamankan penjualan baru yang signifikan, di mana Manila berupaya memperkuat armada udaranya dengan 40 jet tempur baru.

Saat ini Filipina tengah mempertimbangkan beberapa opsi, termasuk F-16 buatan Lockheed Martin Amerika Serikat dan KF-21 Boramae dari KAI, Korea Selatan.

Gripen telah menarik minat besar dari otoritas pengadaan militer Filipina. Perjanjian awal telah ditandatangani tahun lalu, meskipun kontrak final masih dalam tahap negosiasi.

Baru-baru ini, perjanjian lain ditandatangani antara kedua negara, yang menunjukkan bahwa Filipina secara serius mempertimbangkan untuk mengakuisisi 40 Gripen.

Akan tetapi, proses seleksi belum selesai, sehingga masih terbuka peluang bagi pesaingnya, yakni F-16 dan KF-21.

Menteri Pertahanan Filipina Gilberto Teodoro mengindikasikan bahwa tender untuk pesawat tempur baru masih berlangsung. Ia menyatakan semua penawaran yang dapat diterima sedang ditinjau, tanpa menyebutkan model atau pabrikan tertentu.

Angkatan Udara Filipina (PAF) mempertimbangkan Saab Gripen karena biaya pengoperasiannya yang rendah dan kemudahan perawatannya.

Saat ini, PAF memiliki selusin jet tempur ringan KAI FA-50PH dari Korea Selatan. (RBS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *