AIRSPACE REVIEW – Pesawat pembom jarak jauh Tu-22M3 dan pesawat tempur MiG-31 yang dilengkapi dengan rudal Kinzhal melaksanakan penerbangan rutin di atas Kaspia dan Laut Baltik. Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan hal ini.
“Pesawat jarak jauh Angkatan Udara Rusia telah melakukan penerbangan terjadwal di atas perairan internasional Laut Baltik dan Kaspia. Misi tersebut melibatkan pembom jarak jauh Tu-22M3 dan pesawat tempur MiG-31 yang dipersenjatai dengan sistem peluncuran udara Kinzhal. awak pesawat MiG-31 berlatih pengisian bahan bakar dalam penerbangan,” bunyi pernyataan tersebut seperti diwartakan TASS.
Penerbangan tersebut dilakukan sesuai dengan aturan internasional, kata Panglima Penerbangan Jarak Jauh Letnan Jenderal Sergey Kobylash.
“Semua penerbangan dilakukan dengan kepatuhan yang ketat terhadap aturan internasional dalam penggunaan wilayah udara. Pilot penerbangan jarak jauh secara teratur terbang di atas perairan internasional Arktik, Atlantik Utara, Laut Hitam dan Baltik, serta Samudra Pasifik,” ujarnya.
Kementerian Pertahanan menyatakan bahwa pesawat tempur pengawal Su-30SM dan Su-35S memberikan dukungan. Pada beberapa tahapan rute, pesawat Rusia didampingi oleh jet tempur negara lain.
Sebelumnya pada Desember 2022 Airspace Review memberitakan, sistem rudal hipersonik Kh-47M2 Kinzhal terlibat dalam operasi tempur di Ukraina. Rudal ini berhasil menunjukkan efisiensi tinggi dan kekebalan terhadap sistem pertahanan udara Ukraina.
Kinzhal yang berarti Belati ini merupakan rudal udara ke darat hipersonik yang memiliki kecepatan hingga 10 Mach (12.000 km/jam) dan jangkauan lebih dari 2.000 km.
Kecepatan luncurnya yang luar biasa tingginya tersebut, membuatnya susah untuk dicegat oleh sistem rudal pertahanan udara modern manapun saat ini.
Rudal ini pun memiliki kemampuan melakukan manuver untuk mengelak di setiap tahap penerbangannya, mengindari sistem rudal pertahanan udara lawan yang coba mencegatnya.
Rudal Kinzhal mulai beroperasi pada Desember 2017. Rudal ini merupakan salah satu dari enam senjata strategis baru Rusia yang diresmikan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin pada 1 Maret 2018.
Debut perang Kinzhal terjadi terjadi pada Juni 2021. Saat itu sebuah rudal Kinzhal diluncurkan oleh MiG-31K dari Pangkalan Udara Khmeimim, Suriah menyasar sebuah target pemberontak di darat.
Kemudian, selama operasi militer khusus Rusia di Ukraina pada 2022, untuk pertama kalinya Kinzhal digunakan untuk menghancurkan gudang senjata di bawah tanah angkatan bersenjata Ukraina di Deliatyn, Ivano-Frankovsk pada 18 Maret 2022.
Namun karena besarnya ukuran fisik Kinzhal dengan panjang 8 m dan diameter 100 cm, membuatnya hanya bisa dilepaskan dari jet buru sergap bongsor MiG-31K dan pembom strategis Tu-22M3 saja.
Kini, industri pertahanan Rusia tengah mengembangkan varian baru rudal hipersonik Kinzhal yang berukuran kompak berdasarkan pengalaman keberhasilan di Ukraina dengan sandi proyek Gremlin.
Proyeknya telah diumumkan pada 27 April 2022 lalu oleh Kementerian Pertahanan Rusia. Gremlin nantinya akan mempersenjatai jet tempur generasi 4,5 seperti Su-30SM, Su-35S, dan juga pesawat tempur generasi kelima Su-57. (RNS/RBS)